Please use this identifier to cite or link to this item: http://ecampus.poltekkes-medan.ac.id/xmlui/handle/123456789/1604
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorSHELA RISKY-
dc.date.accessioned2019-12-11T03:43:31Z-
dc.date.available2019-12-11T03:43:31Z-
dc.date.issued2019-12-09-
dc.identifier.urihttp://poltekkes.aplikasi-akademik.com/xmlui/handle/123456789/1604-
dc.description.abstractABSTRAK Minyak goreng adalah minyak yang berasal dari tumbuhan atau hewan yang dimurnikan dan bentuk cair dalam suhu kamar. Kerusakan minyak yang terjadi selama proses penggorengan meliputi oksidasi, polimerasi, dan hidrolisis.Pada minyak goreng bekas yang telah rusak akan membentuk senyawa-senyawa seperti bilangan peroksida.peroksida dapat mengakibatkan destruksi beberapa macam vitamin dalam bahan pangan berlemak (misalnya vitamin A, D, E, dan K dan sejumlah kecil vitamin B), atherosclerosis, dan dapat menyebabkan penyakit kanker. Salah satu upaya untuk menurunkan angka peroksida dalam minyak goreng bekas adalah dengan karbon aktif cangkang kelapa sawit sebagai adsorben. Telah dilakukan penelitian di laboraturium Analisa Makanan dan Minuman Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan Jurusan analis Kesehatan pada tanggal 2 juni 2018 terhadap sampel minyak goreng bekas satu kali penggorengan sampai empat kali penggorengan dengan bahan makanan yang digoreng adalah pisang molen. Sampel tersebut di uji menggunakan metode iodometrri sesuai SNI -3741-2013. sehingga di dapatkan hasil angka peroksida pada minyak goreng bekas dengan bahan penggorengan pisang molen pada satu kali penggorengan 6,76mek O2/kg, dua kali penggorengan 7,63 mek O2/kg, pada tiga kali penggorengan 8,49 mek O2/kg, pada empat kali penggorengan 9,06 mek O2/kg. Setelah dilakukan penambahan karbon aktif cangkang kelapa sawit 1 x 24 jam di dapatakan hasil angka peroksida menurun pada minyak goreng bekas dengan bahan makanan pisang molen menjadi 1,97 mek O2/kg (70,85 %) pada satu kali penggorengan, 2,25 mek O2/kg (70,51 %) pada dua kali penggorengan, 3,39 mek O2/kg (65,13 %) pada tiga kali penggorengan, 4,23 mek O2/kg (53,31%) pada empat kali penggorengan. Penambahan karbon aktif cangkang kelapa sawit pada minyak goreng bekas rata-rata dinyatakan mampu menurunkan bilangan peroksida dan memenuhi standar SNI.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherPOLTEKKES KEMENKES MEDANen_US
dc.subjectMinyak Goreng Bekas, Angka Peroksida, Cangkang Kelapa Sawiten_US
dc.titlePEMANFAATAN KARBON AKTIF CANGKANG KELAPA SAWIT TERHADAP PENURUNAN KADAR BILANGAN PEROKSIDA PADA MINYAK GORENG BEKAS DI DESA SAMPALI KECAMATAN PERCUT SEI TUANen_US
Appears in Collections:Koleksi Karya Ilmiah

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
SHELA RISKY.pdf1.87 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.