HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP TERAPI PIJAT PADA BAYI DI KLINIK BERSALIN NURHALMA HASIBUAN PASAR 10 TEMBUNG TAHUN 2017

Abstract

Abstrak Pijat dapat merangsang keluarnya hormon endorphin yang bisa menurunkan nyeri, sehingga membuat bayi merasa lebih tenang dan mengurangi frekuensi menangis dengan demikian pijatan juga meningkatkan kualitas dan kuantitas tidur bayi. Banyak diantara ibu, ayah atau anggota keluarga lain belum mengetahui manfaat dari pijat bayi. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu terhadap terapi pijat pada bayi dan hubungan sikap ibu terhadap terapi pijat pada bayi di klinik bersalin Nurhalma Hasibuan Pasar 10 Tembung Tahun 2017. Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat bagi para ibu dalam mempengaruhi pengetahuan dan sikap ibu terhadap terapi pijat pada bayi dan memotivasi ibu untuk melakukan pemijatan pada bayinya. Penelitian ini bersifat analitik dengan desain “Cross Sectional”. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah total ibu yang berdomisili disekitar pasar 10 tembung yang memiliki bayi dan datang berkunjung ke klinik bersalin Nurhalma Hasibuan sebanyak 40 bayi (total populasi). Penelitian ini dilaksanakan kurang lebih selama 4 minggu sejak bulan Juli sampai Agustus. Teknik analisa data menggunakan uji Chi-Square dengan α= 0,05. Hasil analisis data univariat menunjukkan sebanyak 37,5% ibu memiliki pengetahuan yang kurang terhadap terapi pijat pada bayi, 55% ibu bersikap negatif pada penerapan terapi pijat pada bayi dan ibu yang melakukan terapi pijat kurang baik sebanyak 52,5%. Hasil analisis data bivariat menunjukkan p value= 0,019 < 0,05 yang berarti ada hubungan antara pengetahuan ibu terhadap terapi pijat pada bayi dan nilai p value= 0,005 < 0,05 yang menunjukkan adanya hubungan antara sikap ibu terhadap terapi pijat pada bayi maka hipotesa Ha diterima, artinya terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan sikap ibu terhadap terapi pijat pada bayi. Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat bagi beberapa pihak khususnya tenaga kesehatan dan para ibu untuk lebih termotivasi untuk melakukan terapi pijat pada bayinya.Sehingga penelitian lebih lanjut dan mendalam mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku Ibu tentang pijat bayi dapat dikembangkan dengan metode lain yang lebih mudah penatalaksanaannya.