Please use this identifier to cite or link to this item: http://ecampus.poltekkes-medan.ac.id/xmlui/handle/123456789/2056
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorMaharani Pertiwi-
dc.date.accessioned2020-02-17T04:58:19Z-
dc.date.available2020-02-17T04:58:19Z-
dc.date.issued2020-02-17-
dc.identifier.urihttp://poltekkes.aplikasi-akademik.com/xmlui/handle/123456789/2056-
dc.description.abstractAbstrak Gadget atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan gawai adalah suatu peranti atau instrumen yang memiliki tujuan dan fungsi praktis yang secara spesifik dirancang lebih canggih dibandingkan dengan teknologi yang diciptakan sebelumnya (Wikipedia, 2016). Secara istilah gadget berasal dari bahasa Inggris yang artinya perangkat elektronik kecil yang memiliki fungsi khusus. Dalam bahasa Indonesia, gadget disebut “acang” (Manumpil, dkk 2015). Menurut penelitian yang dilakukan pada anak yang berusia sekolah di Amerika Serikat yang dilakukan oleh National Institutes of Health, dari anak-anak tersebut terdapat 4% menderita miopia, 21% menderita hipermetropi, 10% menderita astigmatisme. Indonesia menempati urutan pertama pada prevalensi kelainan refraksi penyakit mata dengan ditemukan jumlah penduduk yang menderita kelainan refraksi hampir 25% populasi penduduk atau sekitar 55 juta jiwa. Indonesia menempati urutan pertama pada prevalensi kelainan refraksi penyakit mata dengan ditemukan jumlah penduduk yang menderita kelainan refraksi hampir 25% populasi penduduk atau sekitar 55 juta jiwa. Angka kelainan refraksi di Indonesia mencapai 22,1% yang diantaranya dialami oleh anak usia sekolah sebanyak 10%. Prevalensi miopia di Indonesia berdasarkan penelitian yang dilakukan di Sumatera pada tahun 2002 adalah sebesar 26,1%. Tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk mengetahui hubungan antara penggunaan gadget dengan visus mata siswa/I SD Harapan 2 Medan Tahun 2019. Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik kuantitatif dengan desain penelitian cross-sectional. Penelitian ini dilaksanakan diruang kelas VI-A dan VI-B SD Harapan 2 Medan. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 45 responden dengan teknik pengambilan sampel total sampling. Dalam penelitian ini, analisis variabel independen dan variabel dependen menggunakan uji spearman rank. Hasil penelitian diperoleh bahwa tidak ada hubungan penggunaan gadget dengan visus mata siswa/I SD Harapan 2 Medan Tahun 2019, dimana nilai p (0,963) > α (0,05). Hasil dari uji Spearman Rank menemukan bahwa seluruh tingkat kelompok paparan itu hanya memiliki resiko kecil atau bahkan tidak beresiko untuk mengalami penurunan ketajaman penglihatan. Hal tersebut dapat diakibatkan oleh beberapa faktor lain, antara lain karena anatomi bola mata dan juga faktor herediter orangtua. Disarankan kepada seluruh pihak yang terkait agar tetap memperhatikan jam-jam dan pemanfaatan penggunaan gadget.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherPOLTEKKES KEMENKES MEDANen_US
dc.subjectGadget, Visus Mata, Siswa/I Kelas VI SDen_US
dc.titleHUBUNGAN PENGGUNAAN GADGET DENGAN VISUS MATA PADA SISWA/I KELAS VI SD HARAPAN 2 MEDAN TAHUN 2019en_US
Appears in Collections:Koleksi Karya Ilmiah

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
JURNAL MAHARANI.pdf271.05 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.