Please use this identifier to cite or link to this item: http://ecampus.poltekkes-medan.ac.id/xmlui/handle/123456789/2263
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorIndarsita, Dina-
dc.contributor.authorUtami, Sri-
dc.contributor.authorSari, Rina-
dc.date.accessioned2020-03-03T04:05:42Z-
dc.date.available2020-03-03T04:05:42Z-
dc.date.issued2014-
dc.identifier.issn1907-3046-
dc.identifier.urihttp://ojs.poltekkes-medan.ac.id/pannmed/article/view/321-
dc.identifier.urihttp://poltekkes.aplikasi-akademik.com/xmlui/handle/123456789/2263-
dc.description.abstractPersalinan suatu proses membuka dan menipisnya serviks serta terjadinya kontraksi uterus sehingga menyebabkan nyeri pada proses persalinan. Nyeri pada persalinan merupakan suatu proses yang fisiologis tetapi menimbulkan ketakutan dan kecemasan yang dapat menganggu kelancaran proses persalinan. Manajemen nyeri pada persalinan dapat diterapkan secara nonfarmakologis, salah satunya adalah komunikasi terapeutik yang bertujuan untuk membantu mengurangi nyeri, kecemasan, dan waktu persalinan lebih pendek secara bermakna. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh komunikasi terapeutik dengan intensitas nyeri persalinan kala I fase laten di klinik Delima Medan tahun 2014. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasyeksperimen yang bersifat one group pretest-postest. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah ibu inpartu kala I fase laten sebanyak 42 orang dengan menggunakan teknik pengambilan sampel secara accidental sampling. Analisis data menggunakan uji t-dependent. Dari Hasil penelitian diperoleh data bahwa mayoritas berusia 20-35 tahun sebanyak 33 responden (78,6%), paritas primigravida sebanyak 15 responden (35,7%), pendidikan SMA sebanyak 21 responden (50,0%), dan pekerjaan IRT sebanyak 23 responden (54,8%). Rata-rata intensitas nyeri sebelum dilakukan komunikasi terapeutik adalah 2,71 dengan standart deviasi 0,673, dan rata-rata intensitas nyeri sesudah dilakukan komunikasi 2,05 dengan standart deviasi 0,764. Hasil uji t-dependent menunjukkan ada pengaruh komunikasi teraupetik yang diberikan terhadap intensitas nyeri persalinan pada ibu inpartu kala I fase laten dengan nilai p value = 0,000. Penelitian ini membuktikan bahwa komunikasi terapeutik yang dilakukan dapat mengurangi intensitas nyeri persalinan pada ibu inpartu kala I fase laten. Oleh karena itu diharapkan agar bidan mampu menerapkan komunikasi terapeutik dengan baik dan benar sebagai salah satu intervensi untuk mengurangi intensitas nyeri dalam asuhan ibu bersalin normal.en_US
dc.publisherPoltekkes Medanen_US
dc.relation.ispartofseries9;2-
dc.subjectKomunikasi Terapeutiken_US
dc.subjectNyeri Persalinanen_US
dc.subjectKala I Fase Latenen_US
dc.titlePENGARUH KOMUNIKASI TERAUPETIK DENGAN INTENSITAS NYERI PERSALINAN KALA I FASE LATEN DI KLINIK DELIMA MEDAN TAHUN 2014en_US
Appears in Collections:Jurnal PANNMED

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
19 Vol 9 no 2_Dina Indarsita.pdfPDF681.93 kBAdobe PDFView/Open
penel 3.o.pdfpeer review200.42 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.