Please use this identifier to cite or link to this item: http://ecampus.poltekkes-medan.ac.id/xmlui/handle/123456789/2295
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorPARLAUNGAN, JANSEN-
dc.contributor.authorMOBALEN, OKTOVINA-
dc.date.accessioned2020-05-07T02:13:55Z-
dc.date.available2020-05-07T02:13:55Z-
dc.date.issued2020-05-05-
dc.identifier.issn2685-2764-
dc.identifier.urihttp://poltekkes.aplikasi-akademik.com/xmlui/handle/123456789/2295-
dc.description.abstractPenderita Filariasis pada propinsi Papua Barat menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun. Dari 12 kabupaten/kota di Papua Barat, Sorong Selatan menduduki urutan pertama sebagai daerah dengan Filariasis tertinggi, disusul Monokwari, Teluk Wondama, Maybrat, Kabupaten Sorong, Fak-Fak, Monokwari Selatan, Tambrauw, Kaimana, Kota Sorong, Teluk Bintuni, dan Raja Ampat. Hal ini disebabkan masyarakat belum mengerti sepenuhnya tentang masalah pencegahan Filariasis karena kurangnya informasi tentang penyakit Filariasis, sikap negatif dari kepala keluarga dan perilaku masyarakat yang belum peduli terhadap pencegahan penyakit Filariasis, kurangnya perhatian terhadap lingkungan, dan karakteristik individu yang berbeda dibeberapa tempat. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semi ( Quasi Eksperimen) dengan rancangan Non Randomized Control Group Pretest-Posttest Design. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Mariat di wilayah kerja Puskesmas Mariat Kabupaten Sorong berjumlah 30 orang. Data yang terkumpul diolah dan dianalisis dengan menggunakan SPSS. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan pengetahuan sesudah menggunakan kombinasi audiovisual dan penyuluhan dalam pencegahan Filariasis pada masyarakat Kabupaten Sorong. Terlihat nilai p (uji t) pengetahuan = 0,027 < 0,05. Presentase terhadap peningkatan pengetahuan dalam pencegahan Filariasis di 96 [Type here] wilayah Puskesmas Mariat Kabupaten Sorong adalah 0,548 2 = 0,300 (30.03%). Artinya 30,03% peningkatan pengetahuan dalam pencegahan Filariasis di wilayah puskesmas Mariat Kabupaten Sorong dipengaruhi oleh perlakuan kombinasi audiovisual dan penyuluhan. Disarankan dapat digunakan oleh pihak puskesmas agar dapat meningkatkan penyuluhan yang aplikatif dalam pencegahan penyakit Filariasis serta perilaku masyarakat itu sendiri yang didasari oleh pengetahuan. Kesadaran dan sikap yang positif dalam pencegahan penyakit Filariasis. Dan bagi peneliti selanjutnya dapat memfokuskan penelitian terkait pengembangan vektor dan perbedaan demografi dalam penyebaran kasus Filariasis.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherPOLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDANen_US
dc.relation.ispartofseriesVol 15 No 1 (2020);-
dc.subjectaudiovisual; penyuluhan; filariasisen_US
dc.titleKOMBINASI AUDIOVISUAL DAN PENYULUHAN TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DALAM PENCEGAHAN FILARIASIS ( COMBINATION OF AUDIOVISUAL AND COUNSELING TO IMPROVEMENT KNOWLEDGE AND ATTITUDE FOR PREVENTION THE FILARIASIS )en_US
Appears in Collections:Jurnal PANNMED

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
656-Article Text-1142-1-10-20200427.pdf147.03 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.