Please use this identifier to cite or link to this item: http://ecampus.poltekkes-medan.ac.id/xmlui/handle/123456789/2343
Title: PENGARUH PEMBERIAN MASSAGE DEPAN (BREASTCARE) DAN MASSAGE BELAKANG (PIJAT OKSITOSIN) TERHADAP PRODUKSI ASI IBU POST PARTUMDI RUMAH SAKIT ZAINAL ABIDIN BANDA ACEH
Authors: JULIASTUTI
SULASTRI
Keywords: Post Partum, Produksi ASI, massage belakang (pijat Oksitoisn), Massage depan (Breast care)
Issue Date: 5-May-2020
Publisher: POLITEKNIK KESEHATAN MEDAN
Series/Report no.: Vol 12 No 3 (2018);
Abstract: Kelancaran ASI akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan proses menyusui. Penurunanproduksi ASI pada beberapa hari pertama setelah melahirkan dapat disebabkan oleh kurangnya rangsangan hormon prolaktin dan oksitosin, yang sangat berperan dalam kelancaran produksi ASI. Tujuan Penelitian Mengetahui Pengaruh Kombinasi Metode Massage Depan (Breast Care) Dan Massesge Belakang (Pijat Oksitusin) Terhadap Produksi ASI Pada Ibu Post partum di Rumah Sakit Zainal Abidin Banda Aceh. Rancangan Penelitian ini menggunakan Quasi experiment, Sampel penelitian adalah ibu post partum, jumlah sampel 15 orang kelompok eksperimen dan 15 orang kelompok kontrol. Hasil penelitianrerata kelompok control memiliki ASI perah 19,33 ml dengan standar deviasi 7.037, sedangkan rerata kelompok perlakuan mendapat ASI perah 34.67 ml dengan standar deviasi 17.57. Kesimpulan: ada pengaruh yang signifikan Kombinasi Metode Massage Depan (Breast Care) Dan Massesge Belakang (Pijat Oksitusin) Terhadap Produksi ASI Pada Ibu Post Partum di Rumah Sakit Zainal Abidin Banda Aceh. Diharapkan setiap bidan melakukan dan mengajarkan massage depan (breast care) dan massage belakang (pijat oksitosin) pada hari pertama post partum karena dapat merilekskan keadaan ibu dan merangsang hormon prolactin sehingga produksi dan pengeluaran ASI bertambah banyak.Kata Kunci:Post Partum, Produksi ASI, massage belakang (pijat Oksitoisn), Massage depan (Breast care)LATAR BELAKANGData Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2012 menunjukkan bahwa pemberian ASI di Indonesia saat ini masih memprihatinkan, persentase bayi yang disusui secaraeksklusif usia 4-5 bulan hanya 27%. Angka ini sedikit meningkat bila dibandingkan dengan pencapaian target ASI eksklusif yang tercantum dalam SDKI 2010 yaitu 15,3 %. Namun demikian angka tersebut masih sangat jauh tertinggal dari target pencapaian ASI eksklusif yang telah ditetapkan pemerintah yaitu 80% .5Kelancaran ASI akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan proses menyusui. Penurunanproduksi ASI pada beberapa hari pertama setelah melahirkan dapat disebabkan oleh kurangnya rangsangan hormon prolaktin dan oksitosin yang sangat berperan dalam kelancaran produksi ASI. Penurunan kadar hormonini dapat dipengaruhi oleh kondisi kejiwaan, ketenangan fikiran ibu dan keyakinan ibu akan kemampuannya untuk dapat memberi ASI pada bayinya .8Beberapa ibu post partum tidak langsung mengeluarkan ASI setelah melahirkan karena pengeluaran ASI merupakan suatu rangkaian yang komplek antara rangsangan mekanik, saraf dan berbagai hormon yang berpengaruh terhadap pengeluaran oksitosin.9 Pengeluaran hormon oksitosin selain dipengaruholehisapan bayijugadipengaruhi olehreseptoryangterletakpadasistem duktus, biladuktusmelebaratau menjadilunakmaka secara reflektoris dikeluarkanoksitosinoleh hipofiseyang berperanuntukmemeras airsusu darialveoli.24 Oleh karena itu perlu adanya upaya mengeluarkan ASI untuk beberapa ibu postpartum.Proses pengeluaran ASIada 2halyangmempengaruhi yaituproduksidan pengeluaran. ProduksiASI dipengaruhi oleh hormon prolaktin sedangkan pengeluaran dipengaruhiolehhormon oksitosin . Hormon oksitosinakankeluarmelalui rangsanganke puting susumelaluiisapanmulutbayiatau melaluipijatanpadatulang belakang ibubayi, dengandilakukanpijatanpadatulang belakang ibu akanmerasa tenang,rileks,meningkatkan ambang rasa nyeridan mencintaibayinya , sehingga dengan begitu hormon oksitosin keluardan ASIpun cepatkeluar.24Produksi ASI kurang dapat diatasi dengan beberapa cara diantaranya adalah memperhatikan makan ibu menyusui yaitu makan lebih banyak dari biasa dan minum minimal delapan galas sehari, harus banyak
URI: http://poltekkes.aplikasi-akademik.com/xmlui/handle/123456789/2343
ISSN: 2685-2764
Appears in Collections:Jurnal PANNMED

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
document (6).pdf316 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.