Please use this identifier to cite or link to this item: http://ecampus.poltekkes-medan.ac.id/xmlui/handle/123456789/2388
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorARIANTI, WIWIK DWI-
dc.date.accessioned2020-07-16T08:07:33Z-
dc.date.available2020-07-16T08:07:33Z-
dc.date.issued2020-07-16-
dc.identifier.issnP 2623-0046 e 2685-2764-
dc.identifier.urihttp://poltekkes.aplikasi-akademik.com/xmlui/handle/123456789/2388-
dc.description.abstractStroke merupakan sindrom klinis akibat gangguan pembuluh darah otak, timbul mendadak dan biasanya mengenai penderita usia 45-80 tahun. Umumnya laki-laki sedikit lebih sering terkena dari pada perempuan. Biasanya tidak ada gejala-gejala prodrama atau gejala dini yang timbul mendadak. Setelah terserang stroke beberapa pasien mengalami gangguan seperti kelumpuhan, penurunan kemampuan komunikasi, perubahan mental akibat depresi. Oeh karena itu, pasien stroke perlu menjalani rehabilitasi agar dapat sebisa mungkin mengembalikan fungsi tubuhnya. Salah satu jenis perawatan yang diberikan adalah fisioterapi. Fisioterapi merupakan hal yang penting mencegah kekakuan dan imobilisasi. Pasien stroke menganggap penyakit stroke tidak dapat disembuhkan dan akan di derita seumur hidup, sementara dengan perawatan yang baik kececatan pasca stroke dapat diminimalkan, dengan demikian perlu kepatuhan pasien stroke menjalani fisioterapi. Kepatuhan pasien pasca stroke dalam menjalani fisioterapi di Instalasi Rehabilitasi Medik RSUD Sleman, diketahui dalam kategori patuh sebanyak 13 orang (65,5%). Penelitian ini bersifat analitik yang bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan pasien tentang stroke dengan kepatuhan menjalani fisioterapi di ruang fisioterapi RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2016, dengan penelitian cross sectional. Responden dalam penelitian ini sebanyak 32 orang dengan menggunakan Accidental Sampling. Hasil penelitian diperoleh bahwa mayoritas sebanyak 15 responden (46,9%) berpengetahuan cukup[ dan sebanyak 21 responden (65,5%) tidak patuh menjalani fisioterapi dan 9 responden (28,1%) patuh menjalani fisioterapi. Berdasarkan analisa menggunakan uji chi-square menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan pasien stroke dengan kepatuhan menjalani fisioterapi, yaitu p-value =0,021 (p< 0,05).en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherPOLTEKKES KEMENKES MEDANen_US
dc.relation.ispartofseriesVol 13 No 1 (2018);-
dc.subjectStroke, Fisioterapien_US
dc.titleHUBUNGAN PENGETAHUAN PASIEN TENTANG STROKE DENGAN KEPATUHAN MENJALANI FISIOTERAPI DI RUANG FISIOTERAPI RSUD DR.PIRNGADI MEDAN TAHUN 2016en_US
Appears in Collections:Jurnal PANNMED

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
document (57).pdf162.92 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.