Peranan Pemberian Air Susu Ibu (ASI) dalam Pencegahan Maloklusi Gigi

Abstract

Pemberian ASI merupakan tindakan menyusui air susu ibu yang diberikan secara langsung kepada bayi melalui refleks menghisap bayi. ASI merupakan makanan terbaik yang memenuhi seluruh kebutuhan bayi dan keunggulannya tidak dapat digantikan oleh susu lain. Hisapan bayi saat menyusu memerlukan usaha dua puluh sampai enam puluh kali dibanding dengan menggunakan botol. Energi yang dibutuhkan memberikan efek yang sangat penting pada tumbuh kembang otot wajah dan struktur gigi. Frekuensi dan durasi menyusui ASI berhubungan dengan pengurangan insiden maloklusi. Oklusi dikatakan ideal bila susunan gigi dalam lengkung gigi teratur serta terdapat hubungan yang serasi antara gigi atas dan gigi bawah, juga terhadap tulang rahang, kranium dan otot sekitarnya yang menghasilkan keseimbangan fungsional sehingga memberikan estetika yang baik. Bayi yang diberi ASI eksklusif akan terhindar dari kebiasaan buruk menghisap (non nutritive sucking habit) yang juga sebagai penyebab terjadinya maloklusi. Prevelensi maloklusi gigi di Indonesia masih tinggi yaitu 80% dari jumlah penduduk sehingga perlu upaya pencegahan dini. Seiring dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat terhadap estetika dan penampilan wajah yang menarik, sangatlah diperlukan susunan gigi yang teratur dan rapi yang dapat meningkatkan rasa percaya diri.