GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS PADA BALITA USIA 0-5 TAHUN DI DESA LOLOLAKHA KECAMATAN GUNUNGSITOLI SELATAN KOTA GUNUNGSITOLI

Abstract

Perkembangan motorik halus pada balita sangat berkaitan dengan perkembangan fisik dimana merupakan salah satu aspek yang mengalami perubahan pada perkembangan seorang balita. Menurut Hurlock (1998) dan Kariyanik, (2012). Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di Dinas Kesehatan Kota Gunungsitoli komulatif balita yang mengalami gangguan perkembangan motorik halus terdapat di wilayah UPTD Puskesmas Gunungsitoli Selatan sebanyak 1,3% (21 balita). Sedangkan di desa Lololakha terdapat dengan jumlah 6 orang balita. Hasil survey melalui wawancara yang dilakukan peneliti terhadap 7 orang ibu, 5 orang mengatakan tidak mengerti tentang penyebab keterlambatan motorik halus pada balita sedangkan 2 orang lainnya ibu mengatakan tidak tau bagaimana cara mengstimulus perkembangan motorik halus pada balita.Penelitian ini menggunakan kuantitattif dengan desain penelitian deskriptif yaitu suatu metode penelitian dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran tentang keadaan secara objektif (Notoatmodjo, 2010).Penelitian ini dilaksanakan selama 1 bulan pada bulan April 2021 dengan Teknik Total sampling terhadap 32 responden.Hasil penelitian didapatkan mayoritas responden berpengetahuan kurang sebanyak 15 responden (46,9%), cukup 11 (34,3%) dan minoritas responden berpengetahuan baik 6 (18,7%). Simpulan sebagian besar responden memiliki tingkat pengetahuan kurang yaitu sebanyak 15 responden (46,9%) dan minoritas responden berpengetahuan baik 6 (18,7%). Saran Agar melakukan pemberian stimulasi, deteksi dan intervensi sedini mungkin terhadap perkembangan balita sesuai dengan usianya.