PERSENTASE PENGGUNAAN OBAT ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN BPJS RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TARUTUNG BERDASARKAN REKAM MEDIK PERIODE OKTOBER SAMPAI DESEMBER 2019

Abstract

Hipertensi merupakan salah satu penyebab kematian dini pada masyarakat di dunia dan semakin lama permasalahan tersebut semakin meningkat.WHO telah memperkirakan pada tahun 2025 nantinya 1,5 milyar orang di dunia akan menderita hipertensi tiap tahunnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase penggunaan obat antihipertensi berdasarkan golongan obatnya pada pasien BPJS rawat jalan di Rumah Sakit Umum Daerah Tarutung Periode Oktober-Desember 2019. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah survei deskriptif,yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan suatu masalah kesehatan serta terkait dengan sekelompok penduduk atau orang yang tinggal dalam komunitas tertentu. Hasil penelitian yang telah dilaksanakan adalah Obat Antihipertensi paling banyak adalah obat Amlodipin sebanyak 350, Concor sebanyak 314, Candesartan sebanyak 164, Furosemid sebanyak 148, Spironolakton sebanyak 78, Bisolprolol sebanyak 20,Ramipril sebanyak 16, Captopril sebanyak 24, Adalat Oros (Nifedipin) sebanyak 14, Valsartan sebanyak 13, Hidroclortiazide sebanyak 5 dan Lisinopril sebanyak 3. Penggunaan Golongan Obat Antihipertensi yang paling banyak adalah pada golongan Calsium Beta Blocker sebanyak 364 (31,7%),golongan Penghambat Adrenergik sebanyak 334 ( 29,1%),golongan Diuretik sebanyak 231 (20,1%), golongan Angiotensi Reseptor Blocker 177 ( 15,4%) dan golongan ACE Inhibitor 43 (3,7%). Disimpulkan bahwa golongan obat anti hipertensi yang paling banyak digunakan adalah golongan Calsium Beta Bloker sebanyak 364 (31,7%).