GAMBARAN PENGGUNAAN OBAT TB PARU PADA PASIEN BPJS RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TARUTUNG PERIODE OKTOBER-DESEMBER 2019

Abstract

Tuberkulosis (TB) adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis. Tuberkulosis dapat menyerang beberapa organ tubuh termasuk paru-paru. Penyakit tuberkulosis ditularkan melalui udara dari satu orang ke orang lain, biasanya melalui percikan dahak seseorang yang telah mengidap tuberkulosis (TB) paru. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran penggunaan obat TB paru pada pasien BPJS rawat jalan di Rumah Sakit Umum Daerah Tarutung. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan retrospektif. Metode penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran/ deskriptif tentang suatu keadaan secara objektif. Pasien penderita TB paru rata-rata menggunakan OAT yaitu Rifampisin sebanyak 155 Lembar Rekam Medik, Isoniazid sebanyak 156 Lembar Rekam Medik, Pyrazinamid sebanyak 154 Lembar Rekam Medik dan Etambutol sebanyak 152 Lembar Rekam Medik. Golongan vitamin yang digunakan seperti Vitamin B Complex, Vitamin B-6, Curcuma dan Neurodex sebanyak 156 Lembar Rekam Medik.Golongan Obat Lambung sebanyak 9 Lembar Rekam Medik. Golongan obat lain seperti Cetirizin, Ambroxol, Salbutamol sebanyak 2 Lembar Rekam Medik. Gambaran penggunaan obat Tuberkulosis Paru pada pasien BPJS rawat jalan di Rumah Sakit Umum Daerah Tarutung periode Oktober-Desember 2019 adalah Pengobatan dengan menggunakan Rifampisin 99,36%, pengobatan dengan menggunakan Isoniazid 100%, pengobatan dengan menggunakan Pyrazinamid 98,72%, dan pengobatan menggunakan Etambutol 97,44%.