Please use this identifier to cite or link to this item: http://ecampus.poltekkes-medan.ac.id/xmlui/handle/123456789/3833
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorBR GINTING, KHETRINE-
dc.date.accessioned2021-08-15T08:52:50Z-
dc.date.available2021-08-15T08:52:50Z-
dc.date.issued2019-08-28-
dc.identifier.urihttp://poltekkes.aplikasi-akademik.com/xmlui/handle/123456789/3833-
dc.description.abstractTanaman salak merupakan tanaman buah asli dari indonesia yang dapat dijumpai hampir disemua propinsi wilayah nusantara. Manisan buah adalah buah buahan yang direndam dalam air gula selama beberapa waktu. Hal ini mengakibatkan kadar gula dalam buah akan meningkat dan kadar air dalam buah akan berkurang. Keadaan ini dapat menghambat pertumbuhan mikroba perusak, hasilnya buah menjadi lebih tahan lama. Penggunaan bahan pengawet natrium bisulfit untuk mencegah pencoklatan pada produk buah dan umbi olahan merupakan alasan utama penggunaan senyawa tersebut. Maka dari itu, Pembatasan penggunaan natrium bisulfit ini bertujuan agar tidak terjadi keracunan.penggunaan berlebih natrium bisulfit ditemukan berbahaya bagi beberapa individu yang sensitif sulfit dan dapat mengalami reaksi merugikan setelah mengkonsumsi makanan yang mengandung sulfit seperti serangan asma pada orang-orang tertentu. Penelitian ini dilakukan untuk menghitung kadar bahan pengawet natrium bisulfit pada manisan buah dan untuk mengetahui apakah manisan buah salak yang dijual di pasar petisah memenuhi syarat Permenkes RI No. 722/Men/Kes/Per/IX/88.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan analisa kuantitatif secara iodimetri. Sampel yang digunakan adalah air dan buah manisan buah salak. Dari hasil peneltian didapat kadar air buah manisan buah salak sampel (1A = 7,63 mg/kg), (2A = 5.3 mg/kg), (3A = 6.3 mg/kg), (4A = 10,4 mg/kg), (5A = 14,1 mg/kg), (6A = 10,3 mg/kg) dan didapat kadar buah manisan buah salak sampel (1B = 4,7 mg/kg), (2B = 3,9 mg/kg). (3B = 2,1 mg/kg), (4B = 1,48 mg/kg), (5B = 6,4 mg/kg), (6B = 1.36 mg/kg). Dari hasil penelitian uji kuantitatif secara iodiumetri dengan menggunakan metode standar nasional indonesia 01-0222-1995, dapat disimpulkan bahwa sampel air dan buah manisan buah salak yang dijual di pasar petisah medan memenuhi syarat Permenkes RI No. 722/Men/Kes/Per/IX/88en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherPOLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN JURUSAN FARMASIen_US
dc.subjectManisan salak, natrium bisulfit, iodimetrien_US
dc.titleANALISA KUANTITATIF BAHAN PENGAWET NATRIUM BISULFIT PADA MANISAN BUAH SALAK YANG DIJUAL DIPASAR PETISAH MEDANen_US
Appears in Collections:KTI D-III FARMASI TAHUN 2019

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
KHETRINE BR GINTING_P07539016070_KELAS C.pdf3.29 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.