UJI EFEK PENYEMBUHAN LUKA GORES SEDIAAN SALEP EKSTRAK ETANOL DAUN PIRDOT (Saurauia vulcani Korth) DENGAN PEMBANDING BETADINE PADA MARMUT (Cavia porcellus)

Abstract

Daun Pirdot (Saurauia vulcani Korth) adalah salah satu tanaman yang sejak dulu dikenal oleh masyarakat sebagai tanaman obat yang digunakan untuk mengobati berbagai macam penyakit salah satunya sebagai obat penyembuh luka gores. Daun pirdot mengandung senyawa-senyawa berupa flavonoid, tanin, saponin dan steroid juga memiliki daya antioksidan sehingga mampu menyembuhkan luka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah efek ekstrak etanol daun pirdot (Saurauia vulcani Korth) mempunyai efek sebagai penyembuhan luka gores. Jenis penelitian ini adalah true experimental. Dimana hewann uji yang digunakan adalah 15 ekor marmut. Sampel yang digunakan adalah Ekstrak Etanol Daun Pirdot (EEDP) dengan konsentrasi 20%, 30% dan 40%. Hasil penelitian menyatakan bahwa rata-rata penyembuhan luka gores pada punggung marmut pada pengolesan salep Betadine (Kontrol Positif) adalah 4 hari (98 jam), pengolesan EEDP 20% 7 hari (168 jam), EEDP 30% 6 hari (144 jam), EEDP 40% 5 hari (120 jam), KN (Kontrol Negatif) selama 9 hari (216 jam). Dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun pirdot mempunyai efek sebagai penyembuhan luka gores pada marmut. Pada EEDP 40% lebih efektif dalam mempercepat proses penyembuhan luka gores. Dibandingkan dengan EEDP 20% dan 30%.