Please use this identifier to cite or link to this item: http://ecampus.poltekkes-medan.ac.id/xmlui/handle/123456789/4015
Title: PEMANFAATAN KARBON AKTIF DARI CANGKANG KULIT BUAH KARET UNTUK MENURUNKAN BILANGAN PEROKSIDA PADA MINYAK GORENG BEKAS
Authors: DEBORA PARAMITA NAIBAHO
Keywords: Minyak Goreng Bekas, Angka Peroksida, Cangkang Kulit karet
Issue Date: 1-Sep-2018
Citation: Medan
Abstract: Minyak goreng merupakan salah satu kebutuhan manusia yang sangat dibutuhkan. Mengingat harganya yang tergolong mahal dan keterdesakan ekonomi masyarakat sering menggunakanya berulang-ulang. Sehingga mengalami kerusakan karena proses oksidasi dan menghasilkan peroksida .adanya peroksida dalam minyak dapat menyebabkan penyakit seperti iritasi saluran pencernaan, diare dan kanker.Salah satu yang dapat menurunkan angka peroksida pada minyak goreng bekas yaitu dengan menggunakan karbon aktif cangkang kulit karet sebagai adsorben. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penurunan bilangan peroksida pada minyak goreng bekas dengan pemanfaatan cangkang kulit buah biji karet. Sehingga dilakukan penelitian tanggal 02 Juni 2018 di Laboratorium Kimia Analisa Makanan dan Minuman Politeknik Kemenkes Medan Jurusan Analis Kesehatan. Sampel tersebut diuji menggunakan metode iodometri sesuai SNI -3741-2013 terhadap sampel minyak goreng bekas 1–4 kali penggorengan dengan bahan makanan yang digoreng adalah pisang, tahu, tempe, dan godok-godok. Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap sampel minyak goreng bekas yang telah digoreng sebanyak 1 sampai 4 kali pengorengan didapatkan hasil yaitu sebelum penggorengan 2.534 Mek O2/kg, penggorengan 1 kali 3.299 Mek O2/kg, penggorengan 2 kali 3.565 Mek O2/kg, penggorengan 3 kali 4.318 Mek O2/kg dan penggorengan 4 kali 5.083 Mek O2/kg. Setelah penambahan karbon aktif cangkang kulit karet pada sebelum pengorengan 0.766 Mek O2/kg (69.77 %), pengorengan 1 kali 1.022 Mek O2/kg (69.02%), penggorengan 2 kali 1.534 Mek O2/kg (56.97 %), penggorengan 3 kali 2.044 Mek O2/kg (52.66%) dan penggorengan 4 kali 2.556 Mek O2/kg (49.75%). Dan dinyatakan karbon aktif cangkang kulit karet dapat menurunkan bilangan peroksida sehingga memenuhi standar SNI. Pemakaian minyak goreng sebaikanya tidak boleh lebih dari 4 kali penggorengan, karena dapat menaikkan angka peroksida pada minyak goreng tersebut sehingga berakibat fatal kepada kesehatan apabila sering dikonsumsi
URI: http://poltekkes.aplikasi-akademik.com/xmlui/handle/123456789/4015
Appears in Collections:KTI D III TLM WISUDA TAHUN 2018

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
kti full debora naibaho.pdf2.32 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.