PEMANFAATAN KULIT SINGKONG UNTUK MENURUNKAN KADAR MANGAN (Mn) DALAM AIR

Abstract

Air merupakan salah satu kebutuhan utama bagi manusia untuk kelangsungan hidup dan menjadi faktor penentu dalam kesehatan dan kesejahteraan manusia. Mangan yang berasal dari air lebih mudah diserap oleh tubuh daripada yang berasal dari bahan makanan. Kulit singkong atau ubi kayu merupakan limbah dari ubi kayu yang mengandung 59,31% karbon. Dengan adanya kandungan karbon yang cukup tinggi maka kulit singkong dapat dimanfaatkan sebagai karbon aktif atau arang aktif alami. Pembuatan arang aktif dilakukan dengan 2 tahap, yaitu proses aktivasi menggunakan bahan kimia NaOH dan proses karbonisasi. Proses karbonisasi (pengarangan) arang aktif kulit singkong dilakukan pada suhu 500℃ selama 30 menit. Arang aktif kulit singkong diaktifkan dengan konsentrasi NaOH 0,5 N dengan waktu perendaman selama 24 jam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah kulit singkong mampu mengurangi atau menghilangkan zat mangan (Mn) dalam air. Jenis penelitian yang digunakan adalah ekperimen laboratorium. Penelitian dilakukan di Laboratorium Politeknik Kesehatan Medan Jurusan Analis Kesehatan Jl. William Iskandar Pasar V Barat No. 6 Medan Estate dan dilakukan pada dilakukan pada Maret – Juni 2018. Sampel pada penelitian ini adalah air yang telah dikondisikan kadar zat mangan (Mn) dalam air. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode persulfat dengan pembacaan menggunakan alat Spectroquant Pharo 300 dengan panjang gelombang 525 nm. Hasil penelitian menunjukkan pada air yang telah dikondisikan terdapat kadar zat mangan (Mn) 5,16 ppm lalu setelah disaring dengan arang aktif kulit singkong 3,17 ppm. Terjadi penurunan kadar zat mangan sebesar 1,99 ppm dengan persentase penurunannya sebesar 38,56%. Disarankan untuk penelitian selanjutnya mengenai kemampuan arang aktif dari kulit singkong dapat pengujian pada ion-ion logam lain, supaya dapat diperoleh informasi tentang kemampuannya sebagai adsorben yang baik.