PERUBAHAN KADAR UREUM SEBELUM DAN SESUDAH HEMODIALISA PADA PENDERITA GAGAL GINJAL KRONIK DI RSUP HAJI ADAM MALIK

Abstract

Hemodialisa merupakan salah satu terapi pengganti yang menggantikan sebagian kerja dari fungsi ginjal dalam mengeluarkan sisa hasil metabolisme dan kelebihan cairan serta zat-zat yang tidak dibutuhkan tubuh melalui difusi dan hemofiltrasi. Pada pasien gagal ginjal yang menjalani hemodialisis biasanya dilengkapi dengan pemeriksaan darah sebagai penguat diagnosis dari penyakit pasien. Salah satu parameter yang biasanya diperiksakan adalah kadar ureum. Ureum merupakan produk sisa dari metabolisme tubuh yang bersifat toksik. Kadar ureum ini perlu dimonitor sebagai indikator kerusakan ginjal dan pemeriksaan ini dilakuan setiap akan menjalani terapi hemodialisis Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya perubahan kadar ureum yang bermakna sebelum dan sesudah hemodialisa pada penderita gagal ginjal kronik di RSUP Haji Adam Malik dengan waktu penelitian Maret- Juli 2018. Metode penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan desain penelitian cross sectional. Teknik 5populasi sebanyak 120 orang dan disapatkan jumlah sampel sebanyak 75 orang. Pengolahan data menggunakan program komputer SPSS menggunakan uji T-paired dengan tingkat kemaknaan 95% (α=0,05). Hasil penelitian menunjukkan rata-rata hasil pemeriksaan kadar ureum sebelum hemodialisa adalah 127,5733 dengan rata-rata hasil pemeriksaan kadar ureum sesudah hemodialisa adalah 38,867. Berdasarkan hasil uji statistik T-paired didapatkan ada perbedaan pada kadar ureum sebelum dan sesudah hemodialisa yang bermakna 0,001 (p<0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa hemodialisa sangat berperan dalam penurunan kadar ureum pada pasien gagal ginjal kronik.