GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR SERUM GLUTAMAT PYRUVIC TRANSMINASE (SGPT) PADA PETANI YANG TERPAPAR PESTISIDA

Abstract

Pestisida merupakan bahan atau campuran yang digunakan untuk mencegah, memberantas, menjauhkan atau mengendalikan setiap jenis hama, penggunaan yang berlebihan memberi resiko keracunan pestisida bagi petani. Akumulasi pestisida akan mengakibatkan kerusakan pada parenkim hati atau gangguan permeabilitas membran sel hati sehingga enzim bebas keluar sel. Serum Glutamat Pyruvic Transminase (SGPT) merupakan enzim yang keberadaan dan kadarnya dalam darah dijadikan penanda terjadinya ganguan fungsi hati.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran hasil pemeriksaan Serum Glutamat Pyruvic Transminase (SGPT) pada petani yang terpapar pestisida. Jenis penelitian yang digunakan adalah studi literatur. Objek penelitian berdasarkan studi literatur, diperoleh dari dua tempat yaitu Desa Surbakti Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo berjumlah 20 orang dan di Desa Sudokare Kecamatan Rejoso Kabupaten Ngajuk berjumlah 17 orang. Jadi total seluruh sampel berjumlah 37 orang. Berdasarkan hasil kedua jurnal dari desa Surbakti dan Desa Sidokare maka didapat hasil pemeriksaan SGPT pada petani yang terpapar pestisida dari 37 orang terdapat 13 orang dengan kadar SGPT meningkat (35,1 %) , sedangkan sebanyak 24 orang dengan kadar SGPT normal (64,9 %). Peningkatan SGPT bisa dikarenakan oleh petani tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) dan tidak mematuhi aturan dosis penggunaan pestisida. Petani disarankan untuk menggunakan APD yang lengkap saat penggunaan pestisida ,karna jika kontak langsung dan terhirupnya pestisida kedalam tubuh akan dapat menimbulkan ganngguan terhadap kesehatan termasuk gangguan fungsi hati dan meningkatnya kadar SGPT.