PENURUNAN KADAR FORMALIN PADA IKAN ASIN MENGGUNAKAN AIR CUCIAN BERAS

Abstract

Ikan asin sangat digemari oleh masyarakat Indonesia, tetapi pengetahuan masyarakat mengenai ikan asin yang aman dan baik untuk dikonsumsi masih kurang. Berbagai bukti banyaknya ikan asin yang mengandung formalin untuk mengawetkan, padahal dampaknya sangat merugikan kesehatan. Formalin merupakan bahan tambahan kimia yang efisien, tetapi dilarang ditambahkan pada bahan pangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase penurunan kadar formalin pada ikan asin setelah direndam menggunakan air cucian beras dengan variasi waktu perendaman. Kandungan protein air cucian beras dapat mengikat formalin sisa yang belum terikat pada protein didalam bahan pangan. Metode penelitian yang digunakan studi literatur, dilakukan pada bulan Maret sampai dengan Mei 2020. Objek penelitian berdasarkan literatur adalah ikan asin selar kuning yang dibuat sendiri di laboratorium Poltekkes Kemenkes Jakarta III dan ikan asin gembung yang diduga mengandung formalin dibeli di Pasar Lambaro Aceh. Pengujian kadar formalin menggunakan alat spektrofotometer dilakukan sebelum dan sesudah perendaman air cucian beras. Penurunan kadar formalin pada ikan asin selar kuning setelah direndam air cucian beras (0, 10 , 20, 30) menit adalah (0 , 17,92 , 28 ,22 dan 4,48) %. Penurunan kadar formalin pada ikan asin gembung dengan waktu perendaman air cucian beras 60 menit sebesar 28,8%. Dapat disimpulkan, air cucian beras mampu menurun kadar formalin pada ikan asin. Waktu optimal perendaman ikan asin selar kuning adalah 20 menit dengan presentase penurunan sebesar 28%.