Please use this identifier to cite or link to this item: http://ecampus.poltekkes-medan.ac.id/xmlui/handle/123456789/4163
Title: IDENTIFIKASI INFEKSI KECACINGAN Taenia solium PADA PETERNAK BABI
Authors: IKADORA BR PANDIA
Keywords: Taenia solium, Peternak
Issue Date: 1-Sep-2020
Citation: Medan
Abstract: Taenia solium merupakan cacing pita dengan hospes perantara yaitu hewan babi dan hospes difinitifnya adalah manusia. Penyakit yang disebabkan oleh Taenia solium pada umumnya ditemukan di negara-negara yang mengkonsumsi daging babi. Jika ternak babi terinfeksi oleh cacing Taenia solium, peternak juga dapat terinfeksi oleh cacing yang menginfeksi ternak tersebut jika dikonsumsi. Munculnya penyakit ini disebabkan karena memakan daging babi yang mentah atau kurang matang serta manusia yang buang air sembarangan. Babi terinfeksi apabila menelan air, pakan atau rumput yang terkontaminasi dengan telur Taenia solium yang dikeluarkan oleh manusia saat buang air besar sembarangan. Kemudian telur akan berkembang menjadi kista di berbagai organ dan otot-otot (daging), biasanya sering ditemukan pada otot lidah, diafragma, hati, dan otot gerak lainnya yang menyebabkan sistiserkosis. Sedangkan pada manusia, terinfeksi apabila memakan daging mentah atau kurang matang yang mengandung telur atau kista Taenia solium yang menyebabkan penyakit taeniasis. Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peternak babi yang teridentifikasi terinfeksi Taenia solium. Jenis penelitian yang digunakan adalah studi literatur. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Mei 2020. Objek penelitian yaitu peternak babi dengan total 48 sampel. Lokasi penelitian ini dari tiga tempat, yaitu di Desa Kenalan Wekas Kopeng Salatiga 11 sampel, Mojosongo Surakarta 4 sampel, dan di Desa Purwosari Sulawesi Tengah 33 sampel. Berdasarkan hasil dari tiga studi literatur yang digunakan, tidak ada peternak babi yang teridentifikasi terinfeksi Taenia solium. Faktor yang sangat mempengaruhi yaitu kesadaran peternak dan masyarakat akan kebersihan dan menghilangkan kebiasaan mengkonsumsi daging setengah matang. Disarankan agar peternak dan masyarakat rajin mengkonsumsi obat cacing dan mengkonsumsi daging yang sudah matang sempurna.
URI: http://poltekkes.aplikasi-akademik.com/xmlui/handle/123456789/4163
Appears in Collections:KTI D III TLM WISUDA TAHUN 2020

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Ikadora.pdf687.36 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.