Please use this identifier to cite or link to this item: http://ecampus.poltekkes-medan.ac.id/xmlui/handle/123456789/4289
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorRINI EKA ARISANTI-
dc.date.accessioned2021-10-17T14:54:10Z-
dc.date.available2021-10-17T14:54:10Z-
dc.date.issued2020-09-01-
dc.identifier.citationMedanen_US
dc.identifier.urihttp://poltekkes.aplikasi-akademik.com/xmlui/handle/123456789/4289-
dc.description.abstractTuberkulosis Paru (TB Paru) adalah infeksi kronik oleh kuman Mycobacterium tuberculosis yang menyerang paru-paru , Pengobatan Tuberkulosis merupakan salah satu strategi utama pengendalian Tuberkulosis karena dapat memutuskan rantai penularan. Pengobatan OAT terdiri dari fase intensif yaitu pengobatan OAT 4 kombinasi Dosis Tetap (KDT) selama 2 bulan dikomsumsi setiap hari dengan pengawasan, Kesimbangan asam basa didalam tubuh diatur oleh ginjal bekerja ekstra mengeluarkan sisa efek toksik dari obat yang dikomsumsi dalam jangka waktu yang cukup lama .sisa metabolisme yang seharusnya dikeluarkan bersamaan melalui air seni akan menumpuk pada ginjal dan menyebabkan kelainan fungsi ginjal.Rumusan masalah bagaimana gambaran Kadar Asam Urat Pada Penderita TB Yang MengkonsumsiObat Anti Tuberkulosisi (OAT) di PuskesmasMulyorejo.Tujuanpenelitimengetahuikadar asam urat pada penderita TB paru yang menggunakan Obat Anti Tuberkulosis (OAT). Jenispenelitianinibersifatdeskriptifdenganujilaboratorium berdasarkan data sekunder. penderita Tuberculosis (TB) paru yang menggunakan Obat Anti Tuberkulosis. dilakukan di PuskesmasMulyorejo, dilaksanakanJanuari – Juni 2020.Populasi 30pasien yang telahpositifdidiagnosamenderita TB Paru. Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium dari 30 pasien tuberculosis yang menjalani terapi OAT terdapat pasien perempuan sebanyak 19 orang dan berjenis kelamin laki laki sebanyak 11 orang. . Berdasarkan jenis kelamin yang mengalami peningkatan asam urat ada 6 orang pasien dan bila dipersentasikan menjadi 54,6% sedangkan pasien laki laki sebanyak 5 orang dan bila dipersentasikan menjadi 45,4 %. Peningkatan terutama terjadi pada fase intensif (1-3 bulan), pada pasienyang mengkonsumsi kombinasi Pirazinamid dan Ethambutol, disarankan pada penderita untuk pengecekan kadar asam urat dan selalu menjaga pola hidup sehat dan menjauhi makanan yg memicu peningkatan asam urat.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.subjectObat Anti Tuberkulosis,Ureumen_US
dc.titleGAMBARAN KADAR ASAM URAT PADA PENDERITA TUBERKULOSIS PARU YANG MENGKONSUMSI OBAT ANTI TUBERKULOSIS (OAT) DI PUSKESMAS MULYOREJO KECAMATAN SUNGGALen_US
dc.typeOtheren_US
Appears in Collections:KTI D III TLM WISUDA TAHUN 2020

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
RINI EKA ARISANTI 21 Juli 2020.pdf1.25 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.