Please use this identifier to cite or link to this item: http://ecampus.poltekkes-medan.ac.id/xmlui/handle/123456789/4297
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorMAIMUNAH SIMATUPANG-
dc.date.accessioned2021-10-17T15:20:31Z-
dc.date.available2021-10-17T15:20:31Z-
dc.date.issued2020-09-01-
dc.identifier.citationMedanen_US
dc.identifier.urihttp://poltekkes.aplikasi-akademik.com/xmlui/handle/123456789/4297-
dc.description.abstractDiabetes mellitus tipe 2 adalah penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia, terjadi karena resistensi insulin dan dapat terjadi komplikasi. DM tipe 2 merupakan pembunuh nomor 4 di dunia dapat menyerang manusia dari umur 20 tahun yang disebabkan karena keturunan dan obesitas. Prevalensi DM tipe 2 di RS. Columbia Asia Medan dari tahun 2018 meningkat 9,5% dari 3000 menjadi 3285 pasien pada tahun 2019. Total hemoglobin terglikasi yang dapat diukur dikenal dengan Hemoglobin A1c (HbA1c) merupakan ikatan antara hemoglobin dan glukosa yang dapat meningkat melalui reaksi kimia akibat paparan glukosa yang beredar dalam darah pada sel eritrosit. Konsentrasi HbA1c tergantung pada konsentrasi glukosa darah dan usia eritrosit. Pengukuran HbA1c untuk menentukan kadar rerata glukosa darah 3 bulan terakhir. Tujuan dari penelitian untuk melihat gambaran HbA1c pada pasien DM Tipe 2 di RS. Columbia Asia Medan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, data yang diperoleh akan dideskripsikan menggunakan diagram pie dan narasi. Data primer diperoleh dengan melakukan wawancara dan pemeriksaan laboratorium. Kadar HbA1c normal pada pemeriksaan ini < 6,5% dan abnormal ≥ 6,5%. Metode analisa yang digunakan yaitu High-Performance Liquid Chromatography. Sampel yang digunakan sebanyak 30 sampel dengan teknik sampling berurutan. Pada hasil penelitian terlihat 21 sampel 70,0% dengan hasil abnormal. Pada jenis kelamin laki-laki 9 pasien (30%) dan perempuan 12 pasien (40%) dengan hasil abnormal. Pada umur pasien 33-51, 4 pasien (13,3%) dan umur 52-75, 17 pasien (56,7%) dengan hasil abnormal. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan pasien dengan hasil HbA1c abnormal sebagian besar perempuan dengan usia lanjut yang menandakan kontrol glikemik yang kurang baik dimana peningkatan kadar HbA1c menunjukkan bahwa kadar glukosa darah pasien tersebut tidak terkontrol selama 3 bulan terakhir. Saran kepada pasien untuk rutin memeriksakan HbA1c sekali dalam 3 bulan.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.subjectHbA1c, Diabetes Mellitus Tipe 2 Daftarbacaan : 29 (2010-2018)en_US
dc.titleGAMBARAN HbA1c PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI LABORATORIUM RUMAH SAKIT COLUMBIA ASIA MEDANen_US
dc.typeOtheren_US
Appears in Collections:KTI D III TLM WISUDA TAHUN 2020

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Maimunah Simatupang.pdf1.37 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.