UJI EFEK PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH DARI EKSTRAK ETANOL BIJI ALPUKAT (Persea americana Mill) TERHADAP TIKUS PUTIH DENGAN GLIBENKLAMID SEBAGAI PEMBANDING

Abstract

Diabetes melitus adalah penyakit yang saat ini sangat berkembang luas di dunia dan banyak dialami masyarakat Asia, terutama Indonesia. Biji alpukat merupakan salah satu tumbuhan yang digunakan masyarakat untuk mengobati diabetes melitus. Oleh karena itu dilakukan penelitian dengan berjudul uji efek penurunan kadar glukosa darah dari ekstrak etanol biji alpukat (Persea americana Mill) terhadap tikus putih dengan gibenklamid sebagai pembanding, dengan tujuan untuk mengetahui efek ekstrak biji alpukat terhadap penurunan kadar glukosa darah dan mengetahui dosis yang memiliki efek yang sama dengan glibenklamid. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Sampel yang digunakan adalahbiji alpukat yang dibuat dengan dosis 0,175 g, 0,35 g dan 0,7 g dalam 2 ml. Hewan percobaan yang digunakan adalah tikus putih sebanyak 20 ekor yang dibagi menjadi 5 kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 4 ekor tikus. Kelompok 1 diberi CMC, kelompok 2 diberi Glibenklamid, Kelompok 3 diberi EEBA 0,175 g, Kelompok 4 diberiEEBA dosis 0,35 g, Kelompok 5 diberiEEBAdosis 0,7 g. Data yang diperoleh dari hasil penelitian yang dilakukan dengan pemberian ekstrak biji alpukat dosis 0,175 g, 0,35 g dan 0,7 g memberikan efek penurunan kadar glukosa darah. Ekstrak biji alpukat juga memberikan efek yang sama dengan glibeklamid yaitu dosis 0,35 dan 0,7 g pada menit ke-30. Hasil penelitian menunjukan bahwa ekstrak biji alpukat memiliki manfaat sebagai penurunkadar glukosa darah.ekstrak biji alpukat dosis 0,35 g dan dosis 0,7 g memiliki khasiat terhadap penurunan kadar glukosa darah pada tikus da