Please use this identifier to cite or link to this item:
http://ecampus.poltekkes-medan.ac.id/xmlui/handle/123456789/4577
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.author | MANALU, NATALYA MONIKA | - |
dc.date.accessioned | 2021-11-04T04:22:02Z | - |
dc.date.available | 2021-11-04T04:22:02Z | - |
dc.date.issued | 2017-08-24 | - |
dc.identifier.uri | http://poltekkes.aplikasi-akademik.com/xmlui/handle/123456789/4577 | - |
dc.description.abstract | Bakteri yang sering menimbulkan infeksi pada manusia adalah bakteri Staphylococcus aureus. Antibiotik merupakan pilihan utama untuk mengobati penyakit infeksi. Namun seiring dengan meningkatnya kejadian penyakit infeksi, meningkat pula pemakaian antibiotik. Apabila tidak dilakukan secara rasional, dapat berakibat munculnya bakteri patogen yang resisten antibiotik. Oleh karena itu, pemakaian tanaman sebagai obat tradisional banyak digunakan saat ini. Salah satu tanaman yang sering digunakan sebagai obat tradisional ialah lobak putih (Raphanus sativus L). Lobak putih mengandung komponen flavonoid yang bersifat sebagai antibakteri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah zat antibakteri yang terdapat dalam lobak putih mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dengan Pembanding Tetrasiklin. Penelitian dilakukan dengan metode eksperimental laboratorium, desain Postest Only Design serta pengambilan sampel Purposive sampling. Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan secara difusi agar dengan menggunakan kertas cakram. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata zona hambat untuk bakteri Staphylococcus aureus pada konsentrasi 60%, 75%, 90% adalah 15,18 mm, 17,01 mm dan 19,39 mm. Tetrasiklin memiliki zona hambat 19,98 mm. Berdasarkan hasil Uji One Way Anova, menunjukkan adanya pengaruh aktivitas antibakteri pada Staphylococcus aureus dengan Tetrasiklin dengan nilai signifikan (P < 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan secara signifikan penggunaan berbagai konsentrasi perasan lobak putih dalam menghambat pertumbuhan bakteri. Kesimpulan penelitian ini ialah perasan lobak putih memiliki efek antibakteri terhadap Staphylococcus aureus. Konsentrasi perasan lobak putih 90% merupakan konsentrasi paling baik karena memiliki efek yang sama dengan antibiotik Tetrasiklin terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.publisher | POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN JURUSAN FARMASI | en_US |
dc.subject | Staphylococcus aureus, Antibakteri, Perasan Lobak Putih Tetrasiklin | en_US |
dc.title | UJI EFEK ANTIBAKTERI PERASAN LOBAK PUTIH (Raphanus sativus L) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Staphylococcus aureus DENGAN PEMBANDING TETRASIKLIN | en_US |
Appears in Collections: | KTI D-III FARMASI TAHUN 2017 |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
Natalyla Manalu KTI.doc | 1.28 MB | Microsoft Word | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.