HUBUNGAN PENGETAHUAN TERHADAP SIKAP PEMANFAATAN TUMBUHAN PENYEMBUH DIARE JEMAAT GEREJA BATAK KARO PROTESTAN JL.KATEPUL KABUPATEN KARO

Abstract

Diare adalah buang air besar dengan konsistensi feces lebih cair dengan frekuensi lebih dari 3 kali sehari, kecuali pada neonatus (usia bayi dibawah 1 bulan) yang mendapatkan ASI biasanya buang air besar dengan frekuensi lebih sering (5-6 kali sehari) dengan konsistensi baik dianggap normal (Riskesdas, 2018). Prevalensi diare di Kabupaten Karo, menurut diagnosa perawat terdapat 11,23% dan menurut diagnosa dokter 12,66% (Riskesdas, 2018). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan terhadap sikap pemanfataan tumbuhan penyembuh diare jemaat Gereja Batak Karo Protestan Jl.Katepul Kabupaten Karo. Metode yang digunakan adalah survey analitik kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi penelitian ini adalah jemaat yang beribadah di GBKP Jl.Katepul Kabupaten Karo yang berusia 17-65 tahun yang berjumlah 60 orang. Pengambilan sampel secara sampling jenuh. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan analisis data menggunakan analisis bivariat dengan uji chi-square. Hasil penelitian ini menunjukkan tingkat pengetahuan responden pada kategori baik (25%), cukup baik (21,7%), kurang baik (53,3%). Sikap responden pada kategori baik (33,3%), cukup baik (61,7%) sedangkan kurang baik (5%). Kesimpulan penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara pengetahuan terhadap sikap pemanfaatan tumbuhan penyembuh diare jemaat Gereja Batak Karo Protestan Jl.Katepul Kabupaten Karo dengan nilai signifikan 0,021 (p<0,05).