ASUHAN KEBIDANAN PADA NY S MASA HAMIL SAMPAI DENGAN PELAYANAN KELUARGA BERENCANA DI BPM HELEN TARIGAN JALAN BUNGA RINTE KECAMATAN MEDAN SELAYANG TAHUN 2017

Abstract

DINA CHRISTI BR TARIGAN ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. S MASA HAMIL SAMPAI DENGAN PELAYANAN KELUARGA BERENCANA DI BPM HELEN TARIGAN JALAN BUNGA RINTE KECAMATAN MEDAN SELAYANG TAHUN 2017 ix + 122 halaman + 15 tabel + 9 lampiran RINGKASAN ASUHAN KEBIDANAN Menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, dalam upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat Indonesia, masih ditemukan tantangan besar dalam pembangunan kesehatan, yaitu AKI dan AKB. AKI (yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, dan nifas sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan AKB sebesar 32 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2012. Tujuan Continuity Care adalah memberikan asuhan kebidanan secara berkelanjutan kepada Ny. S berusia 24 tahun G2P1A0 dari hamil trimester III, sampai dengan keluarga berencana fisiologis di BPM Helen Tarigan, Medan Selayang dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan. Pada masa kehamilan dilakukan sebanyak 2 kali pada trimester III, sempat mengalami anemia ringan pada asuhan pertama namun telah diberikan konseling pada kunjungan ulang hasil pemeriksaan telah normal dan juga tidak mendapat suntik TT namun bidan telah meyakini bahwa alat-alat yang dipergunakan sudah steril. Persalinan terjadi pada usia kehamilan 37-38 minggu, kala I berlangsung 7 jam, kala II berlangsung selama 25 menit, kala III berlangsung selama 10 menit dan kala IV selama 2 jam berlangsung normal. Dilakukan asuhan kebidanan masa nifas sebanyak 4 kali dan tidak ada dijumpai komplikasi. Pada bayi baru lahir dilakukan asuhan kebidanan sebanyak 3 kali dan tidak dijumpai komplikasi. Pada asuhan keluarga berencana Ny. S memilih KB suntik 3 bulan sebagai metode kontrasepsinya. Dari kasus Ny. S dari masa hamil, bersalin, nifas, neonatus, dan KB berjalan dengan normal dan tidak dijumpai komplikasi pada ibu dan bayi. Disarankan bagi tenaga kesehatan khususnya bidan untuk menerapkan asuhan continuity care ini di lapangan dan di masyarakat dalam membantu menurunkan AKI di Indonesia.