PEMANFAATAN LIMBAH KULIT SINGKONG (Manihot utilissima) SEBAGAI ADSORBEN ALAMI UNTUK MENURUNKAN KADAR BESI (Fe) PADA AIR SUMUR

Abstract

Air merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi makhluk hidup dan sebagai sarana utama yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat, karena air salah satu media dari berbagai macam penularan penyakit pencernaan. Air bersih harus memenuhi syarat kualitas fisik, kimia dan biologi. Pada air sumur yang berasal dari air tanah, masalah logam yang kerap kali muncul adalah adanya logam besi (Fe), sehingga perlu dilakukan pengolahan untuk menurunkan kadar logam tersebut. Karbon aktif yang terbuat dari kulit singkong sebagai bahan alternatif dalam menjernihkan air karena mengandung 59,31 % karbon yang berfungsi sebagai adsorben alami untuk menurunkan kadar besi (Fe) dalam air sumur. Batas maksimum logam besi (Fe) pada sumber air bersih yang ditetapkan oleh pemerintah menurut PERMENKES RI No 32 Tahun 2017 yaitu 1mg/l. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran efektifitas karbon aktif kulit singkong dalam menurunkan kadar besi (Fe) pada air sumur. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan (systematic review), desain penelitian deskriptif dan menggunakan data sekunder. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari 3 literatur ((Sulastri, dkk, 2018), (Kartini Efridawati Hutapea, 2018), (Aldila Nur Rahmawati, 2018)) dengan metode kuantitatif. Hasil penelitian yang dilakukan pada 4 sampel air terjadi penurunan kadar logam besi (Fe) pada air sumur hingga 93,03% (0,268mg/l) dengan aktivasi kimia. Berdasarkan hasil tersebut, karbon aktif kulit singkong mampu menurunkan kadar besi (Fe) pada air sumur dengan persentasi yg cukup besar sehingga air sumur tersebut dapat dikatakan layak sebagai sumber air bersih menurut PERMENKES RI No 32 Tahun 2017.