Please use this identifier to cite or link to this item:
http://ecampus.poltekkes-medan.ac.id/xmlui/handle/123456789/4986
Title: | IDENTIFIKASI TELUR CACING PARASIT PADA SAMPEL FESES TERNAK SAPI |
Authors: | HERNI |
Keywords: | parasit sapi, identifikasi, cacing usus |
Issue Date: | 1-Sep-2021 |
Citation: | Medan |
Abstract: | Ternak yang terinfeksi parasit dapat mengalami penurunan bobot badan, pertumbuhan lambat, penurunan daya tahan tubuh bahkan dapat menyebabkan kematian. Parasit ini ditularkan melalui makanan yang dikonsumsi sapi. Makanan yang mengandung larva infektif. Untuk mengetahui infeksi cacing parasit usus, salah satunya dengan cara mengidentifikasi telur pada feses sapi. Secara umum tujuan dari penelitian ini adalah melakukan kajian sistematik review untuk mengetahui jenis telur cacing parasit pada sampel kotoran sapi. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2021. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan rancangan penelitian tinjauan sistematis yang bertujuan untuk mengidentifikasi infeksi telur cacing pada kotoran sapi. Sampel yang didapat dari penelitian ini adalah menggunakan artikel yang berjumlah 3 artikel. Pemeriksaan dilakukan dengan metode apung. Pengambilan sampel dilakukan secara acak dan feses diambil kurang lebih sebanyak 5 gram per ekor sapi. Dari data yang ditinjau, ditemukan hasil positif terinfeksi telur cacing pada kotoran sapi.Terdapat dua kombinasi infeksi yaitu tunggal dan campuran yang ditemukan. Namun yang tertinggi adalah Infeksi tunggal Nematoda diikuti infeksi campuran Trematoda dan cestoda.Ternak sapi yang terinfeksi cacing disebabkan karena lingkungan kandang ataupun lapangan yang kotor, lembap, dan adanya genangan air pada selokan disekitar kandang. Hal ini menyebabkan larva cacing infektif berkembang menjadi metaserkaria kemudian mengontaminasi pakan dan air minum yg dikonsumsi oleh sapi. Waktu yg dibutuhkan untuk perkembangan telur menjadi larva infektif tergantung kondisi lingkungan.apabila kondisi kelembapan tinggi dan temperatur hangat maka perkembangannya membutuhkan sekitar 7-10 hari. Adapun pencegahan dapat dilakukan dengan cara menjaga kebersihan lingkungan dan kandang. |
URI: | http://ecampus.poltekkes-medan.ac.id/xmlui/handle/123456789/4986 |
Appears in Collections: | KTI D III TLM WISUDA TAHUN 2021 |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
HERNI P07534018079.pdf | 569.35 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.