HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SANITASI LINGKUNGANDENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA(THE RELATIONSHIP BETWEEN ENVIRONMENTAL SANITATIONAND THE INCIDENCE OF DIARRHEA INTOODDLERS )

Abstract

Diare termasuk penyakit endemis dengan yang berpotensi KLB serta penyebab kematian khususnya balita di Indonesia. Faktor penyebab meningkatnya risiko terjadinya diare pada balita adalah lingkungan, antara lain tersedianya air bersih, pengelolaan sampah, fasilitas jamban dansaluran pembuangan air limbah.Tiga panah merupakan kecamatan yang berada di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, dengan kasus diare pada tahun 2021 yakni peringkat kelima dari sepuluh penyakit terbesar. Tujuan dilakukan penelitian untuk melihat hubungan pengetahuan dan sanitasi lingkungan terhadap kejadian diare balita pada Puskesmas Tigapanah Kabupaten Karo .Penelitian ini bersifat observasi analitik dengan desain crosssectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Analisis data menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian terdapat tiga variable yang tidak berhubungan dengan diare pada balita, p value 0,202 untuk sumber air, p value 0,406 untuk jamban keluarga,dan p value 0,635 untuk pengetahuan responden. Variabel yang berhubungan terhadap diare pada balita, p value 0,000 untuk tempat sampah, p value 0,003 untuk saluran pembuangan air limbah dan p value 0,001 untuk tindakan. Diharapkan masyarakat dapat mencegah diare pada balita mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir sebelum makan maupun setelah buang air besar, memperhatikan pembuangan sampah dan spal, lebih menjaga sanitasi lingkungan