LITERATURE REVIEW : FAKTOR RISIKO KEJADIAN STUNTING PADA BALITA (0-59 BULAN) DI WILAYAH INDONESIA

Abstract

Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh karena kekurangan gizi kronis. Prevalensi stunting di Indonesia berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 sebesar 30,8%, angka ini melebihi batas minimun WHO dimana prevalensi balita pendek menjadi masalah kesehatan masyarakat jika prevalensinya 20% atau lebih. Asupan zink, ASI eksklusif, status ekonomi dan hygiene sanitasi merupakan salah satu faktor risiko terjadinya stunting. Tujuan penelitian adalah mengetahui faktor-faktor risiko kejadian stunting pada balita (0-59 bulan) di wilayah Indonesia berdasarkan literature review. Metode penelitian ini menggunakan literature review dengan mengidentifikasi 13 artikel yang sesuai dengan tujuan penelitian. Seleksi artikel dilakukan dengan mengidentifikasi artikel dengan tahun terbit 2015-2020 dengan menggunakan database pencarian yaitu Google Scholar, Portal Garuda, DOAJ dan PubMed. Artikel diseleksi melalui kriteria inklusi dan eksklusi yang terdiri dari duplikasi, judul, abstrak dan kriteria PICOS. Dari 13 artikel yang ditelaah 3 artikel membahas asupan zink, 5 artikel membahas riwayat ASI eksklusif, 6 artikel membahas status ekonomi, dan 4 artikel membahas hygiene sanitasi sebagai faktor risiko kejadian stunting. Berdasarkan 13 artikel yang telah ditelaah menunjukkan bahwa asupan zink yang kurang, riwayat tidak ASI eksklusif, status ekonomi rendah dan hygiene sanitasi yang buruk merupakan faktor risiko kejadian stunting pada balita (p<0,05).