HUBUNGAN ANTARA USIA IBU PADA SAAT HAMIL DAN STATUS ANEMIA DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) (STUDI LITERATUR)

Abstract

Berdasarkan Riskesdas 2018 di seluruh Indonesia, berdasarkan data yang terkumpul sebanyak 56,5% yang memiliki catatan berat lahir telah diperoleh angka kejadian berat badan lahir rendah sebesar 6,2%. Penyebab berat badan lahir rendah berbeda di berbagai tempat. Prevalensi ibu hamil anemia di Indonesia pada tahun 2013 adalah sebesar 37,1 %. Salah satu faktor penyebab anemia pada ibu hamil adalah kurangnya pengetahuan tentang pentingnya mengkonsumsi makanan bergizi. Prevalensi bayi berat badan lahir rendah lebih tinggi pada anak dari ibu yang berumur kurang dari 20 tahun saat melahirkan 9%. Sedangkan prevalensi anak yang lahir dengan berat badan lahir rendah dari ibu yang berumur <20 atau >35 di Indonesia adalah sekitar 7,8%. Tujuan Studi Literatur ini adalah untuk mendapatkan landasan teori yang bisa mendukung pemecahan masalah yang sedang diteliti. Pencarian artikel menggunakan tiga database : PubMed, Portal Garuda dan Google Scholar dengan melakukan identifikasi dan skrining berdasarkan duplikasi, judul dan membaca abstrak. Sumber data diperoleh dari jurnal bereputasi baik nasional maupun internasional yang dipublikasi dari 2015 hingga 2020. Berdasarkan hasil penelitian Studi Literatur ditemukan bahwa 7 artikel penelitian yang menyatakan bahwa ada hubungan antara usia ibu dengan berat badan lahir rendah (BBLR) dan 8 artikel penelitian yang menyatakan bahwa ada hubungan antara anemia ibu hamil dengan berat badan lahir rendah (BBLR).