HUBUNGAN KEBIASAAN KONSUMSI SAYUR DAN BUAH PADA USIA PRODUKTIF : STUDI LITERATURE

Abstract

Obesitas maupun kegemukan merupakan keadaan yang terjadi apabila kuantitas jaringan lemak tubuh dibandingkan berat badan total lebih besar daripada normal atau terjadinya peningkatan energi yang ditimbun sebagai lemak tubuh akibat konsumsi makanan yang berlebihan. Salah satu penyebab terjadinya obesitas dapat disebabkan oleh konsumsi serat yang rendah <25 gr/hari, serat banyak dijumpai pada bahan makanan seperti kacang-kacangan, biji-bijian, sayur-sayuran dan buah-buahan. Pada masa usia produktif, kebanyakan orang cenderung mengabaikan kesehatan dan pola makan yang sehat. Anggapan yang mengatakan bahwasannya masa usia produktif kemungkinan kecil tidak akan mengalami berbagai penyakit degeneratif seperti penyakit kardiovaskular, diabetes mellitus, gout yang diakibatkan gangguan metabolisme. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kebiasaan konsumsi sayur dan buah dengan kejadian obesitas pada usia produktif. Penelitian ini menggunakan metode studi literatur dengan menggunakan beberapa database (google scholar, portal GARUDA, DOAJ, Sinta dan Pubmed). Populasi dalam penelitian ini adalah usia produktif dengan rentang umur 15-65 tahun yang mengalami obesitas. Sampel dalam penelitian sebanyak >30 sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 3 dari 5 artikel yang membahas tentang hubungan konsumsi sayur dan buah dengan obesitas pada usia produktif menyatakan ada hubungan yang signifikan dengan nilai p<0,05. Ada 2 artikel yang menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan dengan nilai p>0,05. Kurangnya konsumsi sayur dan buah ternyata dapat menyebabkan obesitas sehingga penulis menyarankan agar setiap orang baik laki-laki maupun perempuan mengkonsumsi sayuran diatas kebutuhan normal sebesar 350 gr/hari dan buah-buahan diatas kebutuhan normal sebesar 250 gr/hari agar tidak mengalami obesitas.