Please use this identifier to cite or link to this item: http://ecampus.poltekkes-medan.ac.id/xmlui/handle/123456789/5809
Title: GAMBARAN POLA ASUH DENGAN KEJADIAN STUNTINGPADA ANAK BADUTA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANDALA MEDAN
Authors: NABABAN, ANNES TIONA MARLINANG
Keywords: Pola Asuh, Stunting, Anak Baduta, Puskesmas Mandala.
Issue Date: 2020
Publisher: JURUSAN GIZI POLKESMED
Abstract: ANNES TIONA MARLINANG NABABAN : “GAMBARAN POLA ASUH DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA ANAK BADUTA DI WILAYAHKERJA PUSKESMAS MANDALA MEDAN” (KONSULTASI: GINTA SIAHAAN) Keadaan gizi yang baik dan sehat pada masa baduta merupakan fondasi penting bagi kesehatan di masa depan. Kekurangan gizi yang terjadi dapat mengakibatkan terganggunya pertumbuhan dan perkembangan anak baduta, sehingga dapat menyebabkan stunting yang juga dikondisikan sebagai anak balita (TB/U) <-2SD. Hasil Riskesdas Kesehatan Dasar tahun 2018 prevalensi stunting pada baduta di Indonesia 29,9% dengan kategori pendek 17,1% dan sangat pendek 12,8%, di wilayah Sumatera Utara 42,5%, dan di kota Medan 7,4% anak yang mengalami stunting. Terjadinya stunting pada anak baduta erat kaitannya dengan pola asuh yang dilakukan ibu maupun orangtua, dalam hal ini nenek ataupun kakak perempuan. Pada masa ini tidak diberikannya asi ekslusif dan terlau cepatnya diberikan makanan pendamping asi menyebabkan anak kekurangan asupan zat gizi selama pertumbuhan. Peran orangtua dalam mengasuh anak baduta sangatlah mempengaruhi terjadinya kekurangan gizi yang bersifat kronis yang biasa disebut stunting. Tujuan umum penelitian ini adalah mengetahui gambaran pola asuh dengan kejadian stunting pada anak baduta di Wilayah Kerja Puskesmas Mandala. Penelitian ini bersifat observasional dengan desain penelitian Cross Sectional. Penelitian dilakukan di wiayah kerja Puskesmas Mandala Medan, tanggal 15 Januari - 29 Februari 2020. Populasi seluruh keluarga yang memiliki anak baduta di Kelurahan Bantan dan Bandar Selamat dengan jumlah 105 anak.Sampel adalah anak baduta yang berumur 13-24 bulan, jumlah sampel saat penelitian 45 anak bauta. Data Pola Asuh dikumpulkan dengan wawancara menggunakan kuesioner, sedangkan data stunting dilakukan dengan pengukuran TB dan mencatat umur serta jenis kelamin Hasil penelitian iniditemukan 29% anak baduta stunting. Prevalensi ini lebih tinggi dibandingkan dengan prevalensi stunting di Kota Medan yaitu sekitar 17.4%. Pola asuh ibu baduta masih kurang sebesar 38 %. Ada kecenderungan ibu yang pola asuhnya kurang cenderung anak badutanya mengalami stunting, dimana dari 17 anak yang pola asuh ibunya kurang ternyata 12 anak (92,3%) mengalami stunting.
URI: http://ecampus.poltekkes-medan.ac.id/xmlui/handle/123456789/5809
Appears in Collections:KTI D-III GIZI TAHUN 2020

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
NASKAH KTI ANNES FIX - Copy-dikonversi.pdf1.84 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.