GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA ANAK BADUTA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANDALA MEDAN

Abstract

ARWADI ERWIN MARPAUNG “GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA ANAK BADUTA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANDALA MEDAN” (DIBAWAH BIMBINGAN GINTA SIAHAAN) Stunting merupakan bentuk kegagalan pertumbuhan (growth faltering) akibat akumulasi ketidakcukupan nutrisi yang berlangsung lama mulai dari kehamilan sampai usia 24 bulan. Stunting atau terlalu pendek berdasarkan umur adalah tinggi badan yang berada di bawah minus dua standar deviasi (<-2SD) dari tabel status gizi WHO child growth standard. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran karakteristik ibu dengan kejadian stunting pada anak baduta di Wilayah Kerja Puskesmas Mandala Medan. Penelitian ini telah dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Mandala Medan pada kelurahan Bantan Timur dan Bandar Selamat, Kecamatan Medan Tembung yang telah dilakukan sejak Januari - Februari 2020. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif dimana gambaran karakteristik ibu seperti usia ibu, paritas ibu, pemanfaatan posyandu dan pemberian ASI dengan kejadian stunting di lihat dengan menggunakan kriteria inklusi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa menurut usia ibu sebagian besar berada pada kategori tidak beresiko sebesar 73%, paritas ibu sebagian besar berada pada kategori multipara yaitu sebesar 58%, Pemanfaatan Posyandu sebagian besar berada pada kategori baik yaitu sebesar 73%, pemberian ASI sebagian besar berada pada kategori kurang yaitu sebesar 69%, dan Kejadian Stunting pada anak baduta ditemukan sebesar 29% (13 orang).