Please use this identifier to cite or link to this item: http://ecampus.poltekkes-medan.ac.id/xmlui/handle/123456789/5863
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorZILIWU, CITRA NOVITASARI-
dc.date.accessioned2022-12-20T08:07:36Z-
dc.date.available2022-12-20T08:07:36Z-
dc.date.issued2020-
dc.identifier.urihttp://ecampus.poltekkes-medan.ac.id/xmlui/handle/123456789/5863-
dc.description.abstractCITRA NOVITASARI ZILIWU. “(PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG IKAN LEMURU, TEPUNG BIJI, DAN TEPUNG BIJI DURIAN NANGKA TERHADAP MUTU FISIK DAN ANALISIS ZAT GIZI (PROTEIN, KALSIUM, SENG) COOKIES)” (DIBAWAH BIMBINGAN OSLIDA MARTONY). Makanan Tambahan merupakan makanan yang diberikan diluar makanan utama untuk meningkatkan status gizi pada sasaran. Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan (PMT-P) ditujukan untuk sasaran kelompok rawan gizi. PemberianMakananTambahan(PMT)diutamakanberbasisbahanpangan lokal. Pangan lokal adalah makanan yang diproduksi oleh masyarakat setempat selain beras dan terigu sesuai potensi dan kearifan lokal. Makanan Tambahan dapat dibuat menjadi berbagai bentuk, misalnya cookies, biskuit dan bubur. Cookies merupakan salah satu jenis biskuit yang dibuat dari adonan lunak, berkadar lemak tinggi, relative renyah bila dipatahkan dan penampang potongnya bertekstur padat. Pemanfatan tepung ikan lemuru, tepung biji nangka dan biji durian sebagai bahan subtitusi tepung terigu dapat meningkatkan nilai gizi cookies. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh subsitusi tepung ikan lemuru, tepung biji nangka, dan tepung biji durian terhadap mutu fisik dan analisis zat gizi (protein, kalsium, seng) cookies. Metode penelitian ini bersifat eksperimental dengan rancangan acak lengkap (RAL), dengan 3 perlakuan dan 2 kali pengulangan. Jenis perlakuan pada penelitian ini ialah A yaitu penggunaan tepung ikan lemuru 35 gr, tepung biji nangka 45 gr, tepung biji durian 45 gr, dan tepung terigu 125 gr. Perlakuan B yaitu penggunaan tepung ikan lemuru 25 gr, tepung biji nangka 50 gr, tepung biji durian 50 gr, dan tepung terigu 125 gr. Perlakuan C yaitu penggunaan tepung ikan lemuru 15 gr, tepung biji nangka 55 gr, tepung biji durian 55 gr, dan 125 gr tepung terigu. Hasil penelitian yang dilakukan dengan program spss dengan uji sidik ragam (anova) menunjukkan bahwa cookies yang paling disukai adalah perlakuan B yang menghasilkan warna coklat kekunigan, tekstur renyah, rasa manis dan aromanya wangi dariketiga campuran tepung. Cookies yang dihasilkan pada perlakuan B memiliki protein 10.15gr/100gr, kalsium 135.24gr/100gr, dan seng 5.3 gr/100gr. Sehingga dapat dijadikan sebagai PMT.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherJURUSAN GIZI POLKESMEDen_US
dc.subjecttepung ikan lemuru, tepung biji nangka, tepung biji durian, cookiesen_US
dc.titlePENGARUH SUBSITUSI TEPUNG IKAN LEMURU, TEPUNG BIJI NANGKA, DAN TEPUNG BIJI DURIAN TERHADAP MUTU FISIK DAN ANALISIS KANDUNGAN ZAT GIZI (PROTEIN, KALSIUM, SENG) COOKIESen_US
dc.typeArticleen_US
Appears in Collections:SKRIPSI SARJANA TERAPAN GIZI & DIETETIKA TAHUN 2020

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
CITRA NOVITASARI ZILIWU.pdf2.24 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.