Please use this identifier to cite or link to this item: http://ecampus.poltekkes-medan.ac.id/xmlui/handle/123456789/6017
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorIndirawati, Sri Malem-
dc.contributor.authorSembiring, Haesti-
dc.date.accessioned2023-03-06T12:18:24Z-
dc.date.available2023-03-06T12:18:24Z-
dc.date.issued2020-02-19-
dc.identifier.issn: 1412-4939-
dc.identifier.urihttp://ecampus.poltekkes-medan.ac.id/xmlui/handle/123456789/6017-
dc.description.abstractLatar belakang: Gunung sinabung sudah mengalami erupsi selama 9 tahun sejak bulan Agustus tahun 2010, hal ini menyebabkan perubahan ekosistem karena telah merubah struktur tanah dan mempengaruhi kualitas air di wilayah erupsi. Kondisi ini menimbulkan faktor risiko kesehatan pada masyarakat yang mengkonsumsi sumber air baku air minum yang tercemar debu vulkanik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalis kadar Pb pada air minum masyarakat dan mengukur risiko kesehatan lingkungan yang timbul sebagai dampak dari erupsi berdasarkan jarak sumber air baku dan mengetahui status kualitas air baku berdasarkan jarak dari pusat erupsi. Metode: Penelitian survei dengan design cross sectional berlokasi di hunian tetap desa Nang belawan kecamatan Simpang Empat kabupaten Karo propinsi Sumatera utara. Sampel meliputi air baku air minum yang diambil di empat lokasi. Air baku dianalisis dengan alat photometer water test kit AYI-IO, dan kemudian hasilnya dipetakan dengan analisis spasial berdasarkan jarak dari sumber erupsi ke sumber air baku. Sejumlah 56 kepala keluarga diambil secara purposive sampling di wilayah penelitian berdasarkan cemaran Pb tertinggi, selanjutnya dianalisa dengan metode Analisa Risiko Kesehatan Lingkungan. Hasil: Seluruh sampel air tercemar Pb dengan rentang 0.17 -0.9 mg/L. Masyarakat dengan masa tinggal 4 tahun dan rerata berat badan 55 Kg dan mengkonsumsi 2 L/hari memiliki risiko kesehatan. Kualitas air baku dengan jarak 9,66 – 11,43 Km dari gunung sinabung belum aman untuk dikonsumsi. Simpulan: Masyarakat yang bermukim di lokasi hunian tetap Nang Belawan 1 memiliki konsentrasi Pb maksimum 0,9 mg/L dan memiliki risiko kesehatan akibat mengkonsumsi air minum yang tercemar Pb. Jarak sumur 11,43 Km dari pusat erupsi tidak aman untuk dikonsumsi. Pengelolaan air baku dengan metode penyaringan khusus dalam upaya menurunkan konsentrasi Pb perlu dilakukan agar dapat menurunkan risiko kesehatan.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherJurnal Kesehatan Lingkungan Indonesiaen_US
dc.relation.ispartofseries1 Oktober 2020;-
dc.subjectPb; air minum; pasca erupsi; risiko kesehatanen_US
dc.titleJarak Sumber Air Baku Air Minum dari Pusat Erupsi dan Risiko Kesehatan Masyarakat di Wilayah Pasca Erupsi Sinabungen_US
dc.typeArticleen_US
Appears in Collections:JURNAL PENELITIAN DOSEN TAHUN 2020

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Jurnal Haesti JKLI SINTA-2 (1).pdf705.22 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.