Please use this identifier to cite or link to this item: http://ecampus.poltekkes-medan.ac.id/xmlui/handle/123456789/6290
Title: Booklet Pencegahan LGBT Dan Anemia Pada Remaja
Authors: Saragih, Hanna
Gultom, Lusiana
Rohani Retnauli Simanjuntak
Keywords: HAKI HAnna
LGBT, Anemia
Issue Date: 23-Nov-2022
Publisher: Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual u.b. Direktur Hak Cipta dan Desain Industri
Abstract: Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak menuju masa dewasa dengan usia antara 10-24 tahun. Anemia pada remaja putri berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan, daya tahan terhadap penyakit infeksi, aktivitas, konsentrasi dan kecerdasan serta daya tangkap. Sebagai calon ibu, kebutuhan zat besi remaja putri lebih banyak agar tidak terjadi defisiensi sebelum hamil. Bila kebutuhan tersebut tidak terpenuhi, maka akan berdampak pada kelahiran bayi antara lain lahir prematur, abnormal, berat badan lahir rendah, bahkankematian ibu (WHO, 2008). Beberapa lembaga survei independen dalam maupun luar negeri menyebutkan bahwa Indonesia memiliki 3% penduduk LGBT, yang berarti 7,5 juta dari 250 juta penduduk indonesia adalah LGBT atau lebih sederhananya dari 100 orang yang berkumpul di suatu tempat maka 3 orang diantaranya adalah LGBT Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R) adalah suatu wadah kegiatan program kesehatan reproduksi remaja (KRR) yang dikelola dari, oleh, dan untuk remaja. Pendekatan yang dilakukan pada penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Dengan desain quasi-eksperimental yang melibatkan dua desain one group pre-test post-test, kelompok eksperimen digunakan untuk mempelajari pengaruh intervensi pendidikan seks dan pendidikan gizi melalui pelatihan dan konseling sebagai upaya preventif penyimpangan LGBT dan pencegahan anemia pada remaja putri peserta pusat informasi dan konseling kesehatan reproduksi remaja (PIK-KRR). Sesudah dilakukan pelatihan dan konseling responden mayoritas memiliki sikap yang baik tentang upaya preventif penyimpangan seks dan pencegahan anemia yaitu sebanyak 12 orang (60 %). Tenaga kesehatan perlu meningkatkan edukasi ke sekolah tentang upaya preventif penyimpangan seks sehingga remaja terhindar dari bahaya LGBT yang pada era modern ini sangat marak dipertontonkan di semua media cetak dan elektronik khususnya internet yang sangat mudah diakses oleh remaja, pemberian edukasi tentang asupan zat besi sangat perlu diberikan, sehingga dapat meningkatkan motivasi remaja putri mengkonsumsi makanan yang tinggi kandungan zat besi sebagai upaya pencegahan dan penanganan anemia remaja putri Kata Kunci : Pendidikan Seks dan Pendidikan Gizi , Pelatihan dan Konseling, LGBT dan Anemia, Remaja Putri, PIK-KRR
URI: http://ecampus.poltekkes-medan.ac.id/xmlui/handle/123456789/6290
Appears in Collections:HAKI DOSEN KEBIDANAN MEDAN 2022

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
HAKI booklet Pencegahan LGBT dan Anemia tahun 2022.pdf2.04 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.