Please use this identifier to cite or link to this item: http://ecampus.poltekkes-medan.ac.id/xmlui/handle/123456789/6623
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorDoloksaribu, Tiurlan
dc.contributor.authorDoloksaribu, Lusyana Gloria
dc.date.accessioned2023-05-23T03:22:20Z
dc.date.available2023-05-23T03:22:20Z
dc.date.issued2022-07
dc.identifier.urihttps://www.jurnalp4i.com/index.php/healthy/article/download/1427/1393
dc.identifier.urihttp://ecampus.poltekkes-medan.ac.id/xmlui/handle/123456789/6623
dc.description.abstractBerat bayi lahir <2.500 gram disebut BBLR, beresiko menyebabkan kematian 20 kali lebih tinggi dibanding bayi berat lahir normal. Faktor ibu, faktor kehamilan, faktor janin, faktor plasenta, dan faktor lingkungan merupakan faktor resiko terjadinya BBLR. Tujuan penelitian mengetahui faktor dominan penyebab terjadinya BBLR di ruang perinatologi RSUD Dr. Pirngadi Medan. Penelitian bersifat deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi yaitu ibu yang melahirkan BBLR sebanyak 117 orang dari bulan Januari-Desember 2020, sampel sebanyak 32 responden diambil secara consecutive sampling. Hasil penelitian menunjukkan faktor resiko terhadap kejadian BBLR adalah faktor umur <20 tahun sebesar 46,9%, riwayat penyakit anemia 34,4% dan hipertensi 25%, ibu pirimipara (40,6 %) dan grande multipara (34,4%), keluarga dengan penghasilan >Rp. 1-5 juta/bulan sebanyak 53,1%, ibu tanpa kebiasaan minum alkohol dan merokok sebanyak 84,4%, ibu mengalami perdarahan antepartum sebanyak 65,6%, jarak kehamilan ibu <1 dan ≥1 tahun masing-masing 50,0%, usia kehamilan ibu <37 minggu sebanyak 53,1%, tidak gemelli sebanyak 78,1%, tidak terkena infeksi 100%, ketuban pecah dini sebanyak 53,1%), tidak ada hidramion, bertempat tinggal di daerah dataran tinggi sebanyak 81,2%. Disimpulkan bahwa faktor resiko tertinggi penyebab kejadian BBLR yaitu usia ibu saat hamil <20 tahun, ibu memiliki riwayat penyakit anemia dan hipertensi, primípara, perdarahan antepartum dan kehamilan <37 minggu. Disarankan agar remaja memelihara kesehatan terutama kesehatan reproduksinya dan menunda usia pernikahan sampai usia ≥20 tahun untuk menurunkan resiko terjadinya BBLR.
dc.language.isootheren_US
dc.publisherJurnal P4Ien_US
dc.relation.ispartofseriesVol 1 No 3;132-141
dc.subjectFaktor Resiko, BBLRen_US
dc.subjectRisk Factors, LBWen_US
dc.titleRIWAYAT ANEMIA DAN HIPERTENSI MENJADI FAKTOR DOMINAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAHen_US
dc.typeArticleen_US
Appears in Collections:Jurnal Penelitian Dosen Tahun 2022

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
1427-Article Text-8528-1-10-20220811-1.pdf277.79 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.