LITERATURE REVIEW : HUBUNGAN ASUPAN ZINK, Fe, DAN MAGNESIUM DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 12-59 BULAN

Abstract

Stunting disebabkan kurangnya asupan gizi dalam waktu cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yaitu ditandai dengan tinggi badan anak lebih rendah dari standar usianya. Stunting masih masalah kesehatan yang terbesar di Indonesia, prevalensi stunting 30,7%, sedangkan WHO memberikan batasan unttuk stunting adalah <20% berdasarkan Kemenkes RI tahun 2018. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan asupan zink, Fe dan magnesium dengan kejadian stunting pada balita usia 12-59 bulan. Penelitian ini merupakan metode studi literature, Pencarian artikel dalam literature review menggunakan 4 database. Kata kunci yang digunakan pada penelusuran adalah asupan zink, Fe, magnesium, kejadian stunting, balita usia 12-59 bulan atau kombinasi kata yang ada pada judul. Kriteria yang digunakan PICOS yang dipublikasikan antara tahun 2015-2020. Hasil dari yang telah ditelaah, didapatkan 70% asupan zink pada balita kurang dengan rata-rata asupan zink pada balita <3 mg, 50% asupan Fe pada balita cukup dengan rata-rata asupan Fe pada balita <3,5 mg, 10% asupan magnesium pada balita cukup dengan rata-rata asupan magnesium pada balita 2,5 mg. Terdapat hubungan asupan Fe dengan kejadian stunting pada balita usia 12-59 bulan, 1 dari 10 artikel menyatakan bahwa terdapat hubungan asupan magnesium dengan kejadian stunting pada balita usia 12-59 bulan