Please use this identifier to cite or link to this item: http://ecampus.poltekkes-medan.ac.id/xmlui/handle/123456789/6828
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorNADYA NATALIA JAYA BERSAMA SAPUTRI HUTASOIT-
dc.date.accessioned2023-06-13T15:11:53Z-
dc.date.available2023-06-13T15:11:53Z-
dc.date.issued2022-09-01-
dc.identifier.urihttp://ecampus.poltekkes-medan.ac.id/xmlui/handle/123456789/6828-
dc.description.abstractPenyakit Tuberkulosis (TBC) merupakan salah satu penyakit infeksi menular tertinggi di dunia. Penyakit TBC disebabkan oleh adanya bakteri Mycobacterium tuberculosis (M.tuberculosis) yang merupakan bakteri basil yang tahan asam positif (BTA positif). Dalam penelitian kali ini digunakan bawang putih yang terbukti aktif terhadap Mycobacterium tuberculosis. Bawang putih juga memiliki potensi aktivitas farmakologi seperti antibakteri, antitrombotik, dan antipertensi. Bawang putih dikenal sebagai antibakteri alami. Komponen utama dalam bawang putih yang dipercaya bertanggung jawab atas potensi antibakteri dan potensi terapeutik lain pada bawang putih ialah kandungan sulfur dalam bawang putih, diantaranya ialah Diallyl thiosulfinate (allicin) dan juga Diallyl disulfide (ajoene). Ekstrak bawang putih telah lama diketahui memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri patogen dalam tubuh manusia. Berdasarkan artikel referensi, metode yang digunakan untuk pembuatan ekstrak bawang putih adalah metode maserasi dan untuk pengujian aktivitas antibakteri adalah metode dilusi. Penelitian ini dilakukan pada bulan February-Juni 2022. Jenis penelitian yang digunakan adalah Deskriptif dengan metode literature review. Objek penelitian berdasarkan studi literatur yang ada dengan menggunakan 5 referensi diperoleh dari Smita D Rajani (2015) menunjukkan bahwa ekstrak bawang putih konsentrasi hambatan minimum yang ditemukan yaitu pada konsentrasi 0.25 mg/ml, pada penelitian Swapna S. Nair (2017) menunjukkan bahwa Konsentrasi hambat minimum yang ditemukan anti-TB yaitu pada 125-250 µg/ml, pada penelitian Novena Yety Lindawati (2013) menunjukkan bahwa Konsentrasi hambat minimum anti-TB ditemukan pada 125-250 µg/ml, sedangkan pada penelitian Anubhuti Tripathi (2013) menunjukkan bahwa Ekstrak kaya allicin menunjukkan aktivitas antimikobakteri yang lebih pada konsentrasi 80 mg/ml dan untuk penelitian Carel Oosthuizen (2017) menunjukkan bahwa konsentrasi hambat minimum pada ekstrak bawang putih yaitu pada konsentrasi 2.5 µg/ ml untuk menghambat bakteri Mycobacterium tuberculosis. Untuk dapat mengetahui kadar konsentrasi ekstrak bawang putih yang dapat menjadi antimikroba untuk melawan MycobacterKata Kuncien_US
dc.language.isootheren_US
dc.subjectBawang Putih, Konsentrasi, Mycobacterium tuberculosis Daftaren_US
dc.titleGAMBARAN EFEKTIVITAS EKSTRAK BAWANG PUTIH Allium sativum DALAM MENGHAMBAT PERTUMBUHAN Mycobacterium tuberculosisen_US
dc.typeOtheren_US
Appears in Collections:KTI D III TLM WISUDA TAHUN 2022

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
KTI Nadya Natalia Hutasoit.pdf1.65 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.