GAMBARAN PERESEPAN PENGGUNAAN OBAT INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS MEDAN TUNTUNGAN

Abstract

ABSTRAK Salah satu sasaran pokok pembangunan kesehatan yaitu meningkatnya pengendalian penyakit termasuk penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). ISPA adalah penyebab utama morbiditas dan mortalitas oleh penyakit menular pada balita di dunia. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) masih menjadi masalah kesehatan utama di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran peresepan penggunaan obat Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) pada pasien rawat jalan di Puskesmas Medan Tuntungan. Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif, pengumpulan data dilakukan secara retrospektif. Data yang dikumpulkan adalah data sekunder berupa seluruh resep penggunaan obat Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) (706 resep) pada pasien rawat jalan di Puskesmas Medan Tuntungan ISPA dari bulan Januari hingga Maret 2019. Dari hasil penelitian diperoleh jumlah pengeluaran dari jenis Obat Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) selama periode Januari – Maret pada tahun 2019 di Puskesmas Medan Tuntungan diperoleh pengeluaran 16 jenis obat (33,33 %) dalam 706 lembar resep, dan jenis obat yang paling banyak diresepkan adalah golongan obat batuk antitusif (38,28%). Jumlah penggunaan resep obat Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) adalah 706 resep (25,5%) dalam 2.763 resep obat yang ada di Puskesmas Medan Tuntungan dengan jumlah pasien ISPA terbanyak 431 (61%) pasien perempuan dibandingkan 274 (38%) pasien laki-laki. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa ISPA menduduki peringkat pertama dan lebih mempengaruhi pasien perempuan yaitu sebanyak 431 lembar resep (61,04%), dan dengan rentang umur 1-15 tahun sebanyak 168 lembar resep (23,93%).