GAMBARAN KADAR PEMANIS BUATAN SIKLAMAT PADA SIRUP DENGAN BERBAGAI METODE PEMERIKSAAN

Abstract

Sirup merupakan cairan kental yang memiliki kadar gula terlarut yang tinggi dan terdiri dari formulasi bahan tambahan pangan yaitu pemanis buatan siklamat.Penggunaan natrium siklamat yang berlebihan dapat menimbulkan zat penyebab kanker (karsinogenik) dan berpotensi menyebabkan sakit tenggorokan, batuk, sakit kepala, kehilangan daya ingat, diare, alergi, dan tumor. Tujuan penelitianini yaitu untuk mengetahui gambaran kadar pemanis buatan siklamat pada sirupdengan berbagai metode pemeriksaan melalui systematic review dengan desain deskriptif serta menggunakan data sekunder. Objek yang digunakan terdiri dari 5 artikel yaitu artikel Jayadi, L., & Hernaningsih,M (2021) dengan menggunakan metode Spektrofotometri UV – Vis, artikel Devitria, R., Sepriyani, H. (2018) dan Qamariah, N.,& Rahmadhani, E. A. (2017) menggunakan metode Kromatografi Lapis Tipis, artikel Musiam, S., Hamidah, M., &Kumalasari, E. (2016) dan Muqsith, A., Nadira, C. S. (2021) menggunakan metode Gravimetri. Penelitian ini dilakukan dari Desember 2021 – Mei 2022 di Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 3 sampel dengan metode Spektrofotometri UV – Vis didapatkan seluruh sampel positif, pada metode KLT didapatkan 6 dari 12 sampel yang positif, dan dengan metode gravimetri didapatkan sebanyak 6 dari 18 sampel yang positif. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, kadar siklamat dari semua sampel pada masing-masing artikel yang digunakan masih memenuhi ambang batas penggunaan siklamat yang ditetapkan oleh BPOM No. 11 Tahun 2019 yaitu 500 mg/kg bahan sirup. Sedangkan metode yang paling sesuai dan efisien untuk analisa siklamat pada sirup ditinjau dari cara kerja dan keakuratannya adalah metode Spektrofotometri UV – Vis.