GAMBARAN EFEKTIVITAS MADU TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Salmonella typhi

Abstract

Madu adalah cairan alami yang memiliki rasa manis dan dihasilkan oleh lebah madu (Apis sp) dan dari bunga tanaman (floral nektar) atau bagian lain dari tanaman (extra floral).Madu memiliki banyak manfaat bagi tubuh salah satunya menghambat pertumbuhan bakteri. Dalam menghambat bakteri Salmonella typhi madu memiliki kandungan yang bersifat sebagai antibakteri diantaranya kandungan gula yang cukup tinggi, tingkat keasaman madu dan senyawa aktif berupa flavonoid. Tujuan penelitian ini untuk menentukan diameter zona bening yang terbentuk dalam menghambat pertumbuhan bakteri Salmonella typhi. Jenis penelitian yang digunakan yaitu sistematik review dengan desain penelitian deskriptif. Objek penelitian yang digunakan terdiri dari 5 artikel dengan menggunakan metode difusi cakram kertas. Artikel 1 (Achmad Priyas Budi Santoso, dkk 2020) menunjukkan bahwa efektivitas tertinggi terjadi pada konsentrasi 100% yaitu 8,3 mm, artikel 2 (Fahrul Abdul Hudri 2014) efektivitas tertinggi terjadi pada konsentrasi 100% yaitu 10,50 mm, artikel 3(Rahma Asriani Panjaitan, dkk 2018) menunjukkan efektivitas tertinggi terjadi pada konsentrasi 100% yaitu 13,4 mm, artikel 4 (Retno Widowati, dkk 2018) menunjukkan efektivitas tertinggi terjadi pada konsentrasi 100% pada madu “G” sebesar 10,20 mm dan madu “P” sebesar 8,23 mm, sementara pada madu “M” pada konsentrasi 75% sebesar 9,30 mm dan artikel 5 (Muhammad Hisyam Ihsan 2021) menunjukkan efektivitas tertinggi terjadi pada konsentrasi 9% yaitu 1,23 mm. Dari hasil 5 artikel referensi diatas dapat disimpulkan bahwa madu memiliki kemampuan dalam menghambat pertumbuhan bakteri Salmonella typhi, aktivitas antibakteri terkuat terbentuk pada konsentrasi 100% (madu tanpa pengenceran) dengan diameter zona bening yang terbentuk dalam range sedang menuju kuat.