GAMBARAN KADAR KLORIN PADA BERAS BERDASARKAN JUMLAH PENCUCIAN

Abstract

Beras merupakan salah satu makanan pokok yang mengandung karbohidrat sebagai sumber energi untuk aktivitas tubuh dan kesehatan. Zaman sekarang banyak beras yang ditambahkan zat kimia, di karenakan tingkat persaingan kualitas dan harga jual yang tinggi maka pedagang berinisiatif menambahkan klorin. Klorin adalah unsur halogen yang berfungsi sebagai pemutih, penghilang noda, maupun desinfektan. Klorin berbahaya apabila dikonsumsi dapat menyebabkan iritasi kulit, maag, hingga kanker hati. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana gambaran kadar klorin pada beras berdasarkan jumlah pencucian yang dianalisis dengan titrasi Iodometri. Jenis penelitiannya studi literatur dengan desain deskriptif dan data sekunder. Parameter yang digunakan dalam penelitian ini adalah menurut Permenkes RI No 033 Tahun 2012 bahwa klorin tidak boleh ada sama sekali pada BTP.Berdasarkan hasil dari kelima artikel masih ada ditemukan beras yang mengandung klorin dari referensi Ade Maria Ulfa 2015 sampel positif dengan tiga kali pencucian (0.09%, 0.08%, 0.09%), referensi Indah Purwaningsih, dan Supriyanto 2017 sampel positif dengan tiga kali pencucian (0.0176%, 0.0111%, 0.0052%), referensi Suci Aulia Yude, Yuniar Lestari, Endrinaldi 2016 sampel positif (0.35% dan 0.53%). Artikel yang tidak mengandung klorin referensi dari Dewi Rosita, Siti Zaeab, Moch Agus Krisno Budiyanto 2016 dan referensi dari Ivone Y. Wongkar, Jemmy Abidjulu, Frenly Wehantouw 2014. Hasil dari ke lima artikel menunjukkan tiga artikel positif mengandung klorin dan dua artikel tidak mengandung klorin.