GAMBARAN KADAR SIANIDA PADA SINGKONG (Manihot esculenta) BERDASARKAN LAMA PENYIMPANAN

Abstract

Singkong (Manihot esculenta) mengandung gizi dan karbohidrat sebagai sumber kalori. Singkong juga mengandung senyawa glikosida sianogenik yang bersifat toksik dan dapat membentuk asam sianida. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kadar asam sianida pada ubi kayu berdasarkan lama penyimpanan secara systematic review. Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2021- Juni 2022 dengan desain penelitian deskriptif dan menggunakan data sekunder. Objek yang digunakan terdiri dari 5 artikel dengan metode penelitian titrasi argentometri, spektrofotometri, dan elektrode ion selektif. Penelitian (Nurhidayanti,N. Aristoteles, A, & Apriantari, A. 2021) terjadi penurunan kadar sianida dengan perendaman NaCl 15% 0,430 mg/dl dan NaHCO3 15% 0,594 mg/dl, Penelitian (Lumbantobing, R, Napitupulu, M, & Jura, R, M, 2019) terjadi peningkatan kadar sianida yang disimpan selama delapan hari dengan singkong dikupas 5,9% dan tidak dikupas 6,0%, Penelitian (Sari, N. K., Ratnawati, G. J., & Syari, J. P,2019) terjadi penurunan kadar sianida dengan perendaman NaHCO3 5, 10, & 15% yaitu 15,62-7,22 mg/kg, Penelitian (Purwati, Y., Thuraidah, A., & Rakhmina, D.2016) terjadi penurunan kadar sianida pada singkong rebus 0,772 ppm, dan penelitian (Nasution, S. B.2019) kadar sianida pada singkong beracun dapat turun 55,82% dengan perlakuan perendaman. Berdasarkan kelima artikel dapat disimpulkan bahwa semakin lama singkong disimpan maka kadar sianida semakin meningkat.