ANALISIS KADAR VITAMIN C PADA BUAH JERUK DI PASAR TRADISIONAL MENGGUNAKAN TITRASI IODOMETRI

Abstract

Umumnya, vitamin C merupakan vitamin yang larut dalam air, vitamin C merupakan komponen berharga dalam makanan karena berguna sebagai antioksidan dan mengandung khasiat pengobatan (Yolla, Ardhista 2020). Kelebihan vitamin C dapat menyebabkan tubuh mengeluarkan oksalat dan asam urat pada urine yang dapat memicu pembentukan batu ginjal. Sebaliknya, kekurangan vitamin C dapat menyebabkan sariawan, gusi mudah berdarah dan sendi sakit. Perumusan masalah pada penelitian ini adalah kadar vitamin C pada buah jeruk dengan menggunakan titrasi iodometri. Jenis penelitian Systematic Review dengan desain penelitian deskriptif mengetahui kadar vitamin C. Berdasarkan penelitian 4 jurnal yang yang diambil dengan judul analisa kadar vitamin C pada jeruk dan 1 jurnal yang berjudul perbandingan kadar vitamin C didapatkan hasil kadar yang berbeda setiap jeruk. Diperoleh hasil kadar vitamin C yang paling tinggi pada pada penelitian (Annisa dkk 2021) jeruk limau dengan kadar vitamin C 113,18%, dan kadar jerukyang paling rendah pada penelitian (Nita Anggreani dkk) yaitu jeruk brastagi dengan kadar vitamin C 2,582%. Hal yang dapat mempengaruhi kadar vitamin C menjadi rendah mungkin terjadi pada saat proses ekstrasi yang memakan waktu cukup lama sehingga menurukan kadar vitamin C pada jeruk