GAMBARAN INDEKS ERITROSIT PADA PENDERITA TUBERKULOSIS PARU

Abstract

Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis melalui droplet orang yang telah terinfeksi sehingga menyebabkan tubuh kekurangan sel darah merah (anemia). Dalam menentukan status anemia seseorang dapat dinilai melalui indeks eritrosit. Indeks eritrosit adalah batasan suatu ukuran dan isi hemoglobin eritrosit. Indeks eritrosit telah digunakan secara luas dalam klasifikasi anemia serta membantu mencari penyebab dari anemia tersebut. Indeks eritrosit terbagi menjadi Volume sel rerata (MCV), hemoglobin sel rerata (MCH), dan konsentrasi Hemoglobin sel rerata (MCHC). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran indeks eritrosit pada penderita tuberkulosis paru. Desain penelitian ini adalah Systematic review. Populasi yang digunakan pada pemeriksaan indeks eritrosit adalah penderita TB paru. Berdasarkan Berdasarkan penelitian (R. Suhartati & Y. Alwi, 2015) sebanyak11 pasien (55%) mengalami normokrom normositik dan 4 pasien (20%) mengalami hipokromik mikrositik, penelitian (Tirta & S. Syarif, 2019) sebanyak 7 pasien (70%) mengalami normokrom normositik dan 3 pasien lainnya (30%) mengalami hipokromik mikrositik, penelitian (Talakua dkk, 2020) sebanyak 23 pasien (52,3%) mengalami hipokromik mikrositer dan 17 pasien (38,6%) mengalami normositik normokromik. Anemia jenis normokrom normositik dan hipokromik mikrositik ialah jenis anemia yang sering terjadi pada pasien TB paru, kedua jenis anemia ini berkaitan sehingga terjadi penurunan besi dalam serum tubuh pasien.