DAYA TERIMA SCALLOP IKAN LEMURU DENGAN PENAMBAHAN WORTEL DAN TAHU SEBAGAI MAKANAN SELINGAN UNTUK ANAK STUNTING USIA 4-6 TAHUN

Abstract

Scallop ikan lemuru merupakan produk pangan yang terbuat dari bahan utama ikan lemuru yang dilumatkan dan dicampur dengan bahan-bahan lainnya. Scallop Ikan yang diproses dengan standart pengolahan makanan beku yang berasal dari daging ikan segar. Scallop Ikan memiliki bentuk silinder berwarna coklat khas scallop. Prevalensi stunting secara nasional pada tahun 2010 yaitu 35,6%, tahun 2013 adalah 37,2% dan tahun 2018 23,6%. Tujuan Penelitian ini adalah dalah untuk mengetahui daya terima scallop ikan lemuru dengan penambahan wortel dan tahu sebagai makanan selingan untuk anak stunting usia 4-6 tahun terhada warna, aroma, tekstur, rasa. Penelitian ini bersifat Eksperimental dengan rancangan acak lengkap menggunakan 3 perlakuan dan 2 kali pengulangan. Jenis perlakuan pada penelitian ini adalah penambahan ikan lemuru 50 gr, tahu 50 gr dan wortel 25 gr (perlakuan A), ikan lemuru 60 gr, tahu 40 ngr dan wortel 25 gr (perlakuan B), ikan lemuru 70 gr, tahu 30 gr dan wortel 25 gr (perlakuan C). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan terhadap daya terima scallop ikan lemuru dengan penambahan wortel dan tahu sebagai makanan selingan terhadap warna, aroma, tekstur dan rasa. Hasil Uji kesukaan diperoleh scallop ikan lemuru yang disukai panelis adalah perlakuan B (ikan lemuru 60 gr, tahu 40 gr dan wortel 25 gr) dilihat pada tekstur dan rasa sacllop ikan lemuru perlakuan B lebih unggul dikarenakan perlakuan B bertekstur garing sedangkan perlakuan A dan C bertekstur kenyal, rasa perlakuan B netral sedangkan perlakuan A rasa ikan lemuru menjadi tidak terasa dan perlakuan C yang rasanya lebih dominan ke ikan lemuru.