LITERATURE REVIEW :HUBUNGAN ASUPAN MAGNESIUM DENGAN KEJADIAN DISMENORE PADA REMAJA PUTRI

Abstract

Kejadian dismenore di Indonesia menurut (Nahra,2019) sebanyak 64,25%, dengan dismenore primer 54,89% dan dismenore sekunder 9,36%. Sekitar 60– 70% perempuan di Indonesia mengalami gejala dismenore dengan 15% di antaranya mengeluh bahwa aktivitas mereka menjadi terbatas akibat dismenore. Salah satu faktor yang mempengaruhi kejadian dismenore adalah asupan zat gizi berupa vitamin dan mineral, diantaranya adalah mineral makro yaitu magnesium. Asupan magnesium yang cukup dapat meringankan gejala dismenore. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan asupan magnesium dengan kejadian dismenore pada remaja putri. Penelitian ini merupakan studi literatur dengan mengidentifikasi 10 artikel yang telah diseleksi sesuai dengan tujuan penelitian. Seleksi artikel diilakukan dengan menetapkan kriteria inklusi dan eksklusi yang terdiri dari duplikasi, judul, abstrak dan kriteria PICOS. Database yang digunakan dala pencarian artikel adalah Google Scholar, Portal GARUDA, DOAJ, DAN PubMed. Kata kunci bahasa indonesia adalah Hubungan asupan magnesium dengan kejadian dismenore pada remaja putri, magnesium dan dismenore. Kata kunci bahasa inggris adalah magnesium and dysmenorrhea kata kunci tersebut dihubungkan dengan AND/OR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 5 dari 10 artikel membahas tentang hubungan asupan magnesium dengan kejadian dismenore pada remaja putri. 4 dari 5 artikel menunjukkan hubungan asupan magnesium dengan kejadian dismenore, dan menunjukkan hubungan yang signifikan antara hubungan asupan magnesium dengan kejadian dismenore (p<0.05). Hanya 1 artikel yang menunjukkan hubungan yang tidak signifikan antara asupan magnesium dengan kejadian dismenore (p>0.05). Sebaiknya remaja putri mengkonsumsi asupan magnesium yang cukup untuk mengatasi kejadian dismenore.