Please use this identifier to cite or link to this item: http://ecampus.poltekkes-medan.ac.id/xmlui/handle/123456789/7327
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorTurnip, Ria Laotif-
dc.date.accessioned2023-09-18T03:09:07Z-
dc.date.available2023-09-18T03:09:07Z-
dc.date.issued2020-09-23-
dc.identifier.urihttp://ecampus.poltekkes-medan.ac.id/xmlui/handle/123456789/7327-
dc.description.abstractKeterlambatan bicara adalah keterlambatan proses bicara seorang anak dibandingkan dengan proses bicara anak seusianya. Keterlambatan bicara nerupakan masalah utama yang sebagian besar diakibatkan oleh gangguan pendengaran, hambatan perkembangan oral-motor, faktor keturunan, faktor pembelajaran komunikasi dengan orangtua, faktor televisi dan faktor gadget. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hububgan faktor penyebab kejadian keterlambatan bicara pada anak. Jenis penelitian ini adalah survey analitik yang menggali bagaimana dan mengapa keterlambatan bicara itu terjadi. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional yaitu untuk mengetahui terjadinya keterlambatan bicara pada anak di SLB Negeri Pembina Medan Tahun 2020. Penelitian ini di lakukan di SLB Negeri Pembina Medan, Jl. Karya Ujung. Lokasi ini dipilih penelitian karena banyaknya anak yang mengalami keterlambatan bicara, Sampel dalam penelitian ini anak SLB Negeri Pembina Medan yang mengalami keterlambatan bicara , pengambilan sampel dengan cara teknik total sampling. Dari hasil penelitian faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Autis Pada Anak di Sekolah Luar Biasa Pembina Medan Tahun 2020. Dari hasil penelitian faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian keterlambatan bicara pada anak dari 30 responden (100%), yang memiliki masalah pada bagian pendengaran sebanyak 12 (40%) responden p -value 0,006, yang mengalami kelainan pada oral – motor sebanyak 10 (33%) responden, memiliki riwayat penyakit keturunan 13 (43,33%) responden, yang sering bermain gadget sebanyak 15 (50%) responden, yang menderita autis 11 (36,67%) responden, yang tidak menerima komunikasi untuk memacu berbicara sebanyak 7 (23,33%) dan yang memiliki kelain pada mulut dalam kejadian keterlambatan bicara pada anak ada sebanyak 17 (56,66%) responden. Hasil uji statistik menggunakan chi-quare didaoatkan nilai p-value sebesar 1,017 (<0,05) sehingga, terdapat hubungan antara penyakit pendengaran dengan kejadian keterlambatan bicara pada anak.en_US
dc.subjectHubungan faktor penyebab keterlambatan bicara pada anak.en_US
dc.titleHUBUNGAN FAKTOR PENYEBAB KEJADIAN KETERLAMBATAN BICARA PADA ANAK DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI PEMBINA MEDAN TAHUN 2020en_US
dc.title.alternativeP07524416090en_US
dc.typeArticleen_US
Appears in Collections:KTI Prodi D-IV Wisuda Tahun 2020

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
RIA LAOTIF TURNIP SKRIPSI.pdfHUBUNGAN FAKTOR PENYEBAB KEJADIAN KETERLAMBATAN BICARA PADA ANAK DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI PEMBINA MEDAN TAHUN 2020613.58 kBAdobe PDFView/Open
RIA LAOTIF TURNIP JURNAL.pdfHUBUNGAN FAKTOR PENYEBAB KEJADIAN KETERLAMBATAN BICARA PADA ANAK DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI PEMBINA MEDAN TAHUN 2020107.72 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.