HUBUNGAN KONSUMSI AIR RENDAMAN RUMPUT FATIMAH TERHADAP KONTRAKSI UTERUS PADA IBU INPARTU PRIMIGRAVIDA KALA I FASE AKTIF DI PMB. SURYANI DAN PMB. SUMIARIANI KEC. MEDAN JOHOR TAHUN 2020

Abstract

Kementrian Kesehatan menyebutkan bahwa sekitar 20% persalinan beresiko mengalami komplikasi kehamilan dan persalinan yang kejadiannya tidak selalu dapat diduga sebelumnya. Presentase kelahiran hidup terakhir dalam 5 tahun sebelum survei dari wanita yang mengalami komplikasi persalinan lama cenderung meningkat dari SDKI 2012 sebesar 35% menjadi 41% pada SDKI 2017. Persalinan lama adalah komplikasi yang paling banyak dilaporkan (41%) oleh wanita 15-49 tahun dalam kelahiran 5 tahun sebelum survei. (Survei Demografi dan Kesehatan Tahun 2017) Penelitian ini menggunakan penelitian true eksperimen taldengan menggunakan desain Posttest-Only Control Design dengan teknik Nonprobability Sampling yaitu dengan Sampling Purposive. Sampel dibagi 2 kelompok, kelompok eksperimen konsumsi air rendaman rumput Fatimah dan kelompok control yang tidak konsumsi air rendaman rumput Fatimah pada ibu inpartu kala I fase aktif lalu menganalisis perbedaan frekuensi dan lamanya kontraksi pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang dilakukan pada bulan Desember-April 2020. Analisis data dengan menggunakan Uji Mann-Whitney U test. Hasil hasil Uji Mann-Whitney U test pada Frekuensi Kontraksi memiliki nilai ρ-value = 0.001 (p-value < 0.05) dan lama kontraksi didapatkan nilai p-value = 0.005 (p-value < 0.05) yang berarti terdapat hubungan yang bermakna antara konsumsi Air Rendaman Rumput Fatimah dengan Kontraksi Uterus pada ibu Inpartu Primigravida kala I Fase Aktif. Rumput Fatimah mengandung fitoestrogen yang memiliki efek dan stuktur mirip dengan esterogen sehingga dapat meningkatkn kadar hormone esterogen pada plasma. Sifat Proliferatif dari hormone esterogen menyebabkan peningkatan jumlah sel myometrium dan reseptor oksitosin pada myometrium. Perubahan pada myometrium ini menyebabkan peningkatan responsivitas dan sensitivitas uterus terhadap oksitosin sehingga kontraksi myometrium semakin kuat dan akhirnya memicu persalinan.